Virus Corona Ancam Ekonomi China, Rupiah Lesu ke Rp13.754

Virus Corona Ancam Ekonomi China, Rupiah Lesu ke Rp13.754
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah melemah ke Rp13.754 per dolar AS atau sebesar 0,09 persen pada perdagangan pasar spot, Selada (3/2) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp13.742 per dolar AS pada penutupan pasar, Senin (3/2).

Tak hanya rupiah, pagi ini mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Singapura melemah 0,23 persen, ringgit Malaysia 0,19 persen, dan dolar Taiwan melemah 018 persen.

Selanjutnya, baht Thailand melemah 0,14 persen, rupee India 0,02 persen, diikuti dolar Hong Kong dan lira Turki yang melemah sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, penguatan terjadi pada won Korea sebesar 0,20 persen, diikuti yen Jepang yang menguat 0,08 persen, serta peso Filipina sebesar 0,02 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan dolar Kanada melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,04 dan 0,08 persen, serta dolar Australia melemah 0,12 persen. Sementara, euro berada di posisi stagnan, dan tak bergerak terhadap dolar AS.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pagi ini masih disebabkan oleh sentimen negatif Virus Corona yang belum memudar.

"Virus Corona di China dan global masih menjadi sentimen utama. Kekhawatiran pasar atas virus tersebut membuat harga aset-aset berisiko mengalami penurunan," kata Ariston dilansir CNNIndonesia, Selasa (4/2).

Virus tersebut, lanjut Ariston berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi China. Pasalnya beberapa produksi barang serta aktivitas dagang menjadi turun.

"Apabila ini berlanjut, tak menutul potensi melambatnya laju pertumbuhan ekonomi secara global," ungkapnya.

Sebelumnya, untuk mengantisipasi hal tersebut, Ariston mengatakan bahwa Bank Sentral China telah melakukan stimulus dengan menyuntikan dana ke pasar repo sebesar 1,2 triliun yuan pada Senin (3/2).

"Diharapkan, kebijakan tersebut menahan laju penurunan aset berisiko dan penurunan yield obligasi pemerintah AS," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.650 hingga Rp13.800 per dolar AS pada hari ini.

Berita Lainnya

Index