JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Suhu bumi pada Januari 2020 tercatat merupakan suhu Januari terpanas sepanjang sejarah. Pencatatan suhu dimulai sejak 141 tahun lalu.
Peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan rata-rata suhu daratan dan permukaan laut mencapai 1,14 celsius.
Dilansir CNNIndonesia, suhu tersebut mengalahkan rekor suhu terpanas yang tercatat pada Januari 2015 sebesar 0,02 celcius.
Rekor ini tidak mengejutkan mengingat 2019 adalah tahun terpanas kedua di Bumi. Juni 2019 merupakan suhu terpanas di mana para peneliti mencatat suhu tertinggi di Antartika.
NOAA mengatakan 10 besar Januari terpanas terjadi sejak 2002 atau dalam 18 tahun terakhir. Tahun ini cukup unik karena tidak ada fenomena El Nino yang memang menyebabkan suhu bumi semakin panas.
Laporan NOAA menyebut beberapa bagian Rusia, Skandinavia, dan Kanada bagian timur mengalami suhu tanah yang lebih hangat dari rata-rata dengan suhu 5 celsius di atas rata-rata. Alaska dan Kanada bagian barat melihat suhu yang sangat dingin.
Peneliti mengatakan planet ini memanas lebih cepat dari perkiraan semula. PBB telah mengatakan bahkan jika negara-negara menempel pada perjanjian Paris, perubahan iklim masih akan menjadi bencana besar.
Sementara itu, beberapa memperkirakan bahwa gas emisi saat ini akan memanaskan planet ini lebih dari 1,5 celsius. Peningkatan suhu itu dapat mencairkan hampir 3,2 juta km persegi lapisan es Kutub Utara.
Selain itu juga menghancurkan lebih dari 70 persen terumbu karang laut dan mengekspos 14 persen populasi global terhadap serangan panas hebat.
