China Usir 3 Jurnalis Asing karena Kritik Penanganan Corona

China Usir 3 Jurnalis Asing karena Kritik Penanganan Corona
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -China mengumumkan telah mencabut izin pers tiga wartawan The Wall Street Journal (WSJ) setelah merilis opini yang mengkritik penanganan virus corona yang dilakukan pemerintahan Presiden Xi Jinping, Kamis (20/2).

Dalam jumpa pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan pengusiran ketiga wartawan asing itu dilakukan karena artikel opini WSJ yang berjudul 'China is the Real Sick Man of Asia' yang dirilis pada 3 Februari lalu.

"Para editor WSJ menyematkan judul bernada rasis dan diskriminatif seperti itu, hingga memicu amarah dan kecaman di antara masyarakat China dan komunitas internasional," kata Geng.

"Dengan menyesal, apa yang dilakukan WSJ sejauh ini adalah tidak lain hanya menghindari dari tanggung jawabnya. WSJ tidak pernah mengeluarkan permintaan maaf resmi atau memberitahu kami apa rencana mereka terhadap orang-orang yang terlibat dalam hal ini. Karena itu kami terpaksa mulai hari ini mengatakan bahwa kartu pers dari tiga wartawan WSJ akan dicabut," ujar Geng menambahkan.

Dilansir CNNIndonesia, ketiga jurnalis WSJ itu termasuk wakil kepala biru Josh China dan seorang reporter Philip Wen. Keduanya diberikan waktu lima hari untuk meninggalkan China.

Pihak berwenang China disebut semakin sering menggunakan pembatasan visa untuk menunjukkan ketidaksenangan atau memberikan tekanan pada media asing di Tiongkok.

Sebagai contoh, sejumlah wartawan asing hanya diberikan visa jangka pendek alih-alih visa standar satu tahun untuk meliput berita di Negeri Tirai Bambu.Meski begitu, insiden pengusiran jurnalis asing dari China ini dianggap tidak biasa.

Pemimpin redaksi WSJ, Matt Murray, mengecam pengusiran ketiga jurnalisnya ini. Murray menganggap pengusiran sebagai "tindakan keras dan belum pernah terjadi sebelumnya".

"Kami akan melanjutkan mendorong pihak terkait agar tindakan ini dibatalkan dalam beberapa hari mendatang," kata Murray.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo turut mengecam pengusiran tersebut.

"Negara-negara yang dewasa dan bertanggung jawab memahami bahwa pers bebas melaporkan fakta dan mengungkapkan pendapat. Tanggapan yang tepat adalah menghadirkan argumen tandingan, bukan membatasi ucapan," ucap Pompeo.

Berita Lainnya

Index