Pergi Mancing, Dua Warga Teluk Papal Pulang Jadi Mayat

Pergi Mancing, Dua Warga Teluk Papal Pulang Jadi Mayat
Nasib naas menghampiri kedua warga ini, Suardin bin Katemin (38) dan Feriawan bin Tukijo (33). Kedua warga Teluk Papal ini tewas diseret golombang besar air laut disertai angin kencang saat mancing di Pantai Teluk Papal, Rabu (11/3/2020).(sukardi)

BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM -Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Mungkin pepatah ini yang dialami dua warga Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan.  Niat hati ingin meraih pancingan ikan saat memancing di Pantai Teluk Papal, Dusun Papal, Kecamatan Bantan. 

Namun, nasib naas menghampiri kedua warga ini, Suardin bin Katemin (38) dan Feriawan bin Tukijo (33). Kedua warga Teluk Papal ini mengalami peristiwa memilukan, saat memancing di Pantai, Rabu (11/3/2020) malam, sekitar pukul 23.30 WIB. Keduanya diketahui mengembuskan nafas terakhir setelah diseret golombang besar air laut disertai angin kencang. 

Peristiwa naas itu diketahui sejumlah saksi yang sempat melihat kedua korban yang memancing di lokasi kejadian, tepatnya batu pemecah gelombang Pantai Teluk Papal, RT.01/RW.01, Dusun Papal.

Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto, SIK melalui Kapolsek Bantan AKP Indra Lukman Probowo, SIK saat dikonfirmasi, Kamis (12/3/2020) membenarkan peristiwa tersebut. Menurut AKP Indra, berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang diperoleh dari Bhabinkamtibmas Teluk Papal Bripka Dendi Saputra menginformasikan, jika peristiwa itu terjadi Rabu (11/3/2020) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

Dari keterangan sejumlah saksi, sebelum kedua korban ditemukan menjadi mayat, kedua korban Suardin dan Feriawan pergi memancing ke Batu Pemecah Gelombang di Pantai Teluk Papal. Sekitar pukul 19.30 WIB, saksi ini sampai ke lokasi memancing yang dimaksud.

Menurut AKP Indra, salah seorang saksi mata, Zeli Isnanto yang dimintai keterangannya menjelaskan, jika kedua korban terlihat sekitar pukul 17.30 WIB berencana memancing dan lokasi mancing berada di Pantai Teluk Papal. Tepat sampai di bedeng batu baya yang berjarak sekitar 600 meter dari bibir pantai, Zeli Isnanto melihat kedua korban mengarah ke batu pemecah gelombang.

Singkat cerita, saat itu Zeli Isnanto melihat kondisi cuaca ekstrim, gelombang tinggi dan angin kencang disekitar lokasi kejadian. Kebetulan, Zeli ketika itu membawa bekal makanan dari rumah dan sejenak beristirahat sambil melahap makanannya. Sedangkan rekannya, Suardin dan Feriawan meneruskan perjalanan memancingnya.

Setelah usai melahap bekal makanan. Zeli Isnanto langsung bergegas ingin menyusul, akan tetapi dikarenakan angin makin kencang, membuat Zeli terpaksa menunda untuk ikut bergabung dengan dua rekannya tersebut dan membatalkan niatnya menyusul korban.

Seketika itu pula, sekitar pukul 21.30 WIB. Zeli Isnanto mendengar teriakan minta tolong dari lokasi mancing di Batu Pemecah Gelombang Pantai Teluk Papal. Lalu, Zeli bergegas pergi ke lokasi suara tersebut, sesampainya dilokasi, Zeli tidak mendapati kedua rekannya.

Saking paniknya, Zeli sempat menanyakan kepada sejumlah warga yang kebetulan turut memancing ikan dilokasi tersebut. Namun, sejumlah warga tersebut hanya bisa menjawab jika kedua korban sempat memancing ikan di Pemecah Gelombang, dengan kondisi angin dan ombak besar.

Sontak saja hal itu membuat Zeli dan warga lainnya turut panik dan berusaha kembali mendatangi lokasi kejadian dan dilokasi mereka tidak melihat kedua korban yang ternyata telah terseret gelombang besar. Sehingga, warga berusaha melakukan pencarian disekitar lokasi.

Dalam pencarian itu, sekitar pukul 23.00 WIB, warga mendapati salah satu korban yakni Suardin dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sedangkan korban lainnya yakni Feriawan, ditemukan Kamis (12/11/2020) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.

“Dari keterangan sejumlah saksi didapati jika kedua korban meninggal dunia, saat memancing ikan di Pantai Teluk Papal. Awalnya keduanya sedang memancing diatas batu pemecah gelombang, yang berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Namun, mereka memberanikan diri memancing dengan kondisi cuaca yang tidak baik, sehingga keduanya, terseret oleh ombak besar yang menghantam batu pemecah ombak,” kata AKP Indra Lukman Prabowo. (kr) 

Berita Lainnya

Index