Cegah Corona, Pengamat Sebut RI Harus Belajar dari China

Cegah Corona, Pengamat Sebut RI Harus Belajar dari China
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia setiap harinya terus bertambah. Titik penyebaran pasien positif mayoritas berada di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya.

Namun, titik penyebaran itu bukan berarti tidak akan berubah dan bisa saja malah masuk ke daerah-daerah kecil di perkampungan.   

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Departemen Komunitas Kesehatan DPN PKPI Dita Eka Sartika. Dia mengatakan Indonesia sudah seharusnya belajar dari Italia dan China dimana penyebaran virus ini menjadi besar setelah terjadi exodus besar-besaran. 

Apalagi Indonesia juga akan menghadapi tradisi besar, yakni mudik lebaran saat banyak perantau dari kota yang kembali ke daerahnya masing-masing. Maka, kata dia sudah sewajarnya pemerintah memberikan kebijakan tegas terkait hal ini.

"Pemerintah Indonesia harus memberikan kebijakan yang tegas dan tepat untuk melarang mudik dadakan terjadi di saat genting pandemi terjadi," kata Dita dilansir CNNIndonesia, Jumat (27/3). 

Tak hanya kebijakan tegas yang diberikan untuk para pemudik, Dita juga meminta pemerintah segera memberikan bantuan sosial agar kelas pekerja informal dapat tetap terpenuhi kebutuhan pokok saat kondisi ini berlangsung. 

"Pemerintah segera berikan bantuan sosial kepada para pekerja informal," kata dia. 

Dita menjelaskan, belajar dari China, Indonesia juga akan menghadapi tradisi mudik lebaran. Saat wabah pertama kali ditemukan di Wuhan, kala itu mendekati masa tahun baru China. 

Pemerintah China kata dia, dengan tegas langsung melarang warga Wuhan dan bahkan provinsi-provinsi di sekitarnya untuk mudik. 

"Pemerintah China efektif memberlakukan pelarangan migrasi lokal ini," kata dia. 

Oleh karena itu, dia meyakini pemerintah juga telah memperhitungkan segala hal dengan matang, termasuk mempertimbangkan untuk membuat contingency plan terkait larangan mudik ini. Maka saat aturan dan kebijakan dikeluarkan nanti, dia meminta semua pohak mematuhi demi melindungi semua keluarga di daerah. 

"Apabila dalam satu bulan mendatang pandemi ini belum dapat teratasi, tugas kita sebagai warga negara, adalah mematuhi himbauan pemerintah", imbuh Dita. 

"Memang berat untuk berbagai pihak tidak dapat pulang kampung, dan bertemu dengan keluarga di saat seperti ini. Tapi jangan membunuh keluarga kita di rumah di daerah dengan mudik dadakan," jelasnya.

Berita Lainnya

Index