SIAK, RIAUREVIEW.COM -Bupati Siak Alfedri bersama Executive Vice President (EVP) Plasma/KKPA PTPN V Arief Subhan Siregar, Camat Lubuk Dalam Andi Putra serta tamu undangan lainnya, mengatakan, kita tidak boleh kalah dari wabah covid-19 ini, kita tetap berkerja dan bercocok tanam.
Mudah-mudahan dengan dilakukannya Penanaman Perdana Replanting Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) KUD Lembah Kelapa Sawit, di Kampung Sialang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam.
Executive Vice President (EVP) Plasma/KKPA PTPN V Arief Subhan Siregar mengatakan, bahwa Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan salah satu program unggulan dari PTPN V.
"Mengapa menjadi program unggulan? Karena disain dari awal, kebun di PTPN V 40% pasokan Tandan Buah Segar (TBS) harus berasal dari kebun plasma," kata Arief.
Dari 56.000 Hektar Kebun plasma, di Siak ada sekitar 11.000 Hektar kebun plasma PTPN V yang sudah tua atau sudah masuk kedalam masa replanting.
"Dari 11.000 Hektar tersebut, 1.100 Hektar yang sudah diremajakan pada tahun 2014 lalu. Untuk tahun 2020 ini, kami berencana akan meremajakan sekitar 1.100 Hektar dan untuk tahun 2021, minimal 4.000 Hektar," jelas EVP Plasma/KKPA PTPN V.
Dalam kesempatan ini, Arief Subhan Siregar meminta bantuan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Siak, agar rencana tersebut berjalan lancar.
"Untuk mencapai angka 1.100 Hektar pada tahun 2020 dan 4.000 Hektar ditahun 2021 merupakan sebuah kerja keras. Oleh karena itu, saya berharap bantuan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Siak beserta jajarannya, agar target tersebut tercapai," harapnya.
Masih kata Arief, untuk membantu meningkatkan hasil produksi pada program PSR, PTPN V akan memberikan para petani ilmu berupa transfer teknologi Geopasial.
"Semua lahan PSR nantinya akan di petakan dengan baik, sehingga kebutuhan pupuk akan tergambar dengan baik. Selain itu KUD nantinya akan kita sertifikasi, sehingga nilai jual TBSnya akan naik," ucapnya.
Dalam arahannya, Bupati Siak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam mendapatkan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Alhamdulillah saat ini dana dari program PSR telah meningkat, untuk satu kapling mendapatkan 60juta atau 1 Hektar 30juta," kata Alfedri.
Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan termasuk PTPN V, akan mendorong penyerapan dana dari BPDPKS.
"Dari 2.5 triliun dana BPDPKS, baru terserap sekitar 500 miliar atau sekitar 20%. Oleh karena itu, kita dorong untuk menyerap dana tersebut dengan beberapa kemudahan yakni bisa dari Koperasi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau kelompok tani," jelas Bupati Siak itu.
Pemerintah Kabupaten Siak juga telah menghimbau agar bisa bekerjasama dengan PTPN V, merupakan BUMD yang juga memahami seluruh prosesnya, selagi sama-sama menguntungkan.
"Dalam proses peremajaan hingga bisa panen, Pemerintah Kabupaten Siak siap membantu dalam memberikan bibit tumpangsari seperti jagung yang nantinya akan kami serahkan untuk 170 Hektar lahan replanting. Ini bertujuan agar tidak timbul kemiskinan baru karena proses peremajaan tersebut," ucapnya.
Kemudian Alfedri juga berharap, agar PTPN V membina dan membimbing masyarakat petani sawit agar bisa mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System).
"Karena dengan adanya sertifikat ISPO ini, produksi akan meningkat dan harganya menjadi premium di Pabrik. Jelas nantinya akan mengangkat pendapatan masyarakat," harap Bupati Alfedri, Senin (14/7/2020).
Untuk di kabupaten Siak, sertifikasi ISPO sudah dilakukan di 4 Kampung, yakni Kampung Mandi Angin, untuk Kampung Teluk Mesjid dan Kampung Dosan dibantu oleh LSM Lingkungan Winrok, sedangkan untuk di Kampung Koto Ringin sedang dalam proses.
Camat Lubuk Dalam Andi Putra ngucapkan terimakasih banyak atas bantuan dari Pemerintah Kabupaten Siak, Bank Riau Kepri dan PT. PN V, yang telah membantu masyarakat dalam melakukan peremajaan sawit, melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).