Kades Deluk Minta Awasi Desanya dari Peredaran Narkotika

Kades Deluk Minta Awasi Desanya dari Peredaran Narkotika
Kepala Desa Deluk Azman, S.Ag menerima sertifikat dari Baznas Bengkalis dalam kegiatan Khitanan Massal, yang dilaksanakan di Desa Deluk, Dusun Penampar, Kecamatan Bantan. Tampak juga Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan H Heri Indra Putra bersama Forkopimda

BANTAN, RIAUREVIEW.COM — Kepala Desa Deluk Azman, S.Ag hadir di tengah-tengah kegiatan khitanan massal Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bengkalis, Senin (15/8/2020).
    
Sambil melihat kondisi anak-anak yang tengah melaksanakan khitanan massal di sebelah Masjid Al Husaini, Dusun Penampar, Desa Deluk. Azman berharap anak-anak generasi bangsa di Desa Deluk bisa berhasil dan nantinya bebas dari bahaya narkotika.

Dalam sambutannya Azman, mengatakan, pemerintah desa Deluk sangat berterima kasih atas sumbangsih dari Baznas Kabupaten Bengkalis, terutama dalam kegiatan khitanan massal ini. Azman menuturkan, sengaja dirinya menjadikan lokasi Dusun Penampar atau pantai Deluk ini sebagai lokasi kegiatan.

“Terima kasih atas terpilihnya desa kami sebagai lokasi kegiatan ini. Ini momen untuk sekaligus mengenalkan desa kami. Kebetulan dihadiri bapak Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Desa kami ini dikenal dengan laut wisatanya, setelah Pantai Selat Baru, maka dari itu kami meminta perhatian khusus dalam segala bentuk pembangunan nantinya,”ungkap Azman.

Dibagian lain, Azman menjelaskan, hari ini Desa Deluk yang merupakan desa pemekaran Jangkang, butuh perhatian khusus dalam hal penyadaran masyarakat, terutama dalam hal penyalagunaan narkotika. Sebab, di desa ini permasalahan narkotika menjadi sorotan banyak pihak, secara geografis letaknya berada  di pulau terluar, dekat dengan negara tetangga Malaysia.

“Saya berharap kepada bapak Kapolres, agar sekiranya bisa memberikan penyadaran-penyadaran kepada masyarakat desa, agar terhindar dari penyalagunaan narkotika. Dulu ketika Bapak Jenderal Dai Bahtiar menjadi BNN, salah satu upaya sudah pernah dilakukan, yakni menyediakan faslitas rehabilitasi berupa musik alat singgah dan itu masih tersimpan baik hari ini, sebab kami di sini butuh peran serta kepolisian selain dari upaya penindakan,”tutupnya.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, S.IK, M.T. melalui Kasat Narkoba AKP Syahrizal, S.E., M.H., M.Si mengatakan, masalah narkotika di wilayah Pulau Bengkalis ini, tidak cukup dengan penindakan hukum saja. Namun sangat dibutuhkan peran serta atau kerja sama masyarakat dalam rangka melakukan pencegahan, deteksi dini serta edukasi kepada masyarakat atau warga Kabupaten Bengkalis.

“Seperti apa deteksi dini dan edukasinya, melalui pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya narkotika baik untuk diri sendiri, kemudian masyarakat serta lingkungan,”kata AKP Syahrizal.

Menurut AKP Syahrizal, secara geografis desa Deluk dan Jangkang di Kecamatan Bantan ini merupakan punggung dari Pulau Sumatera yang notabene dari hasil pengungkapan selama ini, Bengkalis menjadi jalur atau pintu gerbang masuknya narkotika dari negara Malaysia. Itu dibuktikan dari beberapa kali pengungkapan.

“Pelaku-pelaku dan pengendali, beberapa kali hasil pengungkapan kami,  merupakan oknum masyarakat Bengkalis, yang sudah terpapar, baik sebagai pengguna dan pengedar. Imbauan kami, kepada masyarakat yang belum dan tidak terpapar. Ayo bentengi diri, narkotika ini masif dan sudah sampai ke mana-mana,”tegas AKP Syahrizal yang hadir di tengah-tengah kegiatan Baznas Bengkalis.(kr)

Berita Lainnya

Index