RIAUREVIEW.COM --Kota Padang Provinsi Sumatera Barat berpotensi mengalami gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo serta diterjang tsunami jika terjadi patahan megatrust Mentawai.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang PK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) Syahrazad Jamil dalam diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar, Jumat.
"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Jamil, Jumat 13 November 2020
Jika hal itu benar-benar terjadi maka bencana alam itu akan berdampak terhadap 1,3 juta penduduk. Dengan menggunakan skenario terburuk diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 luka-luka.
"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur. Itu prediksi para ahli," katanya dimuat Antarasumbar.
Guna mewaspadai terjadinya kemungkinan terburuk maka perlu dilakukan berbagai upaya yaitu membangun kemitraan dan koordinasi bersama non-government organization (NGO) nasional maupun internasional.
Syahrazad Jamil mengatakan Pemprov Sumatera Barat juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa dan kelurahan.
Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.
Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.
"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.
Jamil mengatakan Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.
Sumber: ANTARA