Yudisium FIA Ke 41: Profesionalitas, Integritas Dan Kejujuran Jadi Asset

Yudisium FIA Ke 41: Profesionalitas, Integritas Dan Kejujuran Jadi Asset

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (FIA Unilak) Pekanbaru, Kamis (19/11) melaksanakan Yudisium ke-41 menyambut wisuda ke-61 di Hotel Premier. Kegiatan ini dihadiri langsung Rektor Unilak Dr. Junaidi, SS. MHum serta sejumlah dekan di lingkungan universitas dan pimpinan lembaga.

Adapun jumlah peserta yang diyudisium sebanyak 157 orang. Pemuncak diraih oleh Helmita Gowasa dengan IPK 3,91. Helmita dalam kesempatan ini menyatakan syukur atas prestasi yang diraih.

"Terimakasih saya ucapkan kepada bapak dan ibu dosen yang telah banyak membantu, membimbing dari awal perkuliahan hingga saat ini lulus dengan hasil yang sangat baik. Perkuliahan di FIA Unilak sangat baik bagi kita untuk menimba ilmu dan mengembangkan karir nantinya," ujarnya.

Rektor Unilak Dr. Junaidi, SS, M.Hum dalam kesempatan ini mengatakan kondisi covid-19 membuat segala sesuatunya disesuaikan dengan protokol kesehatan. Kemudian bagi lulusan segera sukses bekerja dan untuk sementara tidak memilih kerja karena banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

"Keberhasilan menyelesaikan studi tentunya tidak lepas dari peran keluarga. Ini impian keluarga maka harus berterima kasih kepada Allah SWT dan orang tua," imbau Junaidi.

Rektor juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dalam pelaksanaan yudisiumnya. Oleh karena itu mohon kerja sama semua pihak untuk menguji protokol kesehatan.

Selain itu ia juga mengingatkan lulusan untuk menyiapkan diri memasuki dunia kerja karena kondisi yang berbeda dengan kehidupan kampus. Keberanian, mental, cara berkomunikasi sangat dibutuhkan dunia kerja dan diukur dengan produktivitas.  Ia yakin lulusan FIA Unilak mampu menghadapi itu semua.

"Teknologi harus dikuasi, kalau tidak akan tertinggal. Unilak sudah memulai dengan e-office. Alumni diharapkan bisa beradaptasi dengan teknologi. Etos kerja ditingkatkan, agar tidak tertinggal dengan Singapura, Malaysia, Kamboja dan Vietnam, jangan manja terutama yang masih muda," ujarnya.

Terkait dengan perkembangan teknologi; media cetak, elektronik dan sosial harus digunakan sebaiknya. Kalau ada yang tidak pantas ia mengarahkan agar dihapus karena bisa saja berefek kepada informasi jati diri yang akan ditolak oleh instansi penerima penyedia lapangan kerja.

Dekan FIA Unilak Alexsander Yandra, S.IP. M.Si mengatakan agar lulusan dapat menjaga kejujuran dalam mengamalkan ilmu dan mengembangkan karir. Ilmu dan nilai yang tinggi imbuhnya tidak cukup menjadi tolak ukur prestasi seseorang.

"Tetap jaga nilai kejujuran, jaga silahturahmi. Jangan putuskan hubungan dengan fakultas. Apalagi alumni memiliki peran dalam membangun keberhasilan dan keberlanjutan fakultas, khususnya ilmu administrasi. Profesionalitas jangan digadaikan. Jadilah lulusan yang berkompeten untuk meraih cita-cita," imbauan Alexsander.

Lebih lanjut dikatakan dengan yudisium kali ini maka lulusan yang dihasilkan sudah mencapai 5.559 orang. Mereka ini akan meneruskan obor perjuangan bagi kemajuan Indonesia, pastinya sangat membanggakan dan penuh harapan.

"Kami berpesan kepada para peserta asah terus ilmu dan karakte, kuasai hardskill saja tidak cukup tapi juga perkuat dengan softskill. Profesionalitas, integritas dan kejujuran merupakan aset yang luar biasa penting dalam kehidupan. Jadi jangan gadaikan itu demi sesuatu yang sifatnya pragmatis atau sementara," tegas Alexander.

Berita Lainnya

Index