Mantan Guru Tantang Erdogan di Pilpres Turki

Mantan Guru Tantang Erdogan di Pilpres Turki

ANKARA, RIAUREVIEW.COM - Seorang mantan guru yang terkenal dengan retorika yang agresif diusung kuu oposisi utama Turki sebagai calon presiden Turki. Dia jadi penantang petahana Presiden Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden (pilpres) 24 Juni nanti.

Muharrem Ince, 54, mantan guru yang juga anggota parlemen paling menonjol diusung sebagai calon presiden oleh Partai Rakyat Republik (CHP). Sosoknya dianggap sebagai lawan sepadan Erdogan, karena sama-sama kerap mengumbar retorika yang keras.

"Saya akan menjadi presiden semua orang, seorang presiden non-partisan. Waktu yang menyedihkan akan berakhir pada 24 Juni," kata Ince kepada ribuan pendukung dalam pawai di Ankara, di mana dia diperkenalkan oleh pemimpin CHP, Kemal Kilicdaroglu.

Kilicdaroglu seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/5/2018), mengatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden. Menurutnya, ketua partai tidak harus bertindak sebagai kepala negara.

Ince berjanji tidak akan tinggal di istana presiden 1.000 kamar yang dibangun oleh Erdogan di Ankara jika dia menang pilpres. Istana itu justru akan dia ubah menjadi "surga pembelajaran" bagi publik.

Ince, yang tercatat sebagai anggota parlemen dari provinsi Yalova barat laut, bersumpah untuk mengakhiri keberpihakan rezim Turki pada pengadilan.

Meski tenar dengan retorikanya, Ince dianggap bukan lawan kredibel bagi Erdogan. Menurut berbagai jajak pendapat, sosok lawan kredibel Erdogan adalah mantan Menteri Dalam Negeri Meral Aksener, yang tahun lalu mendirikan Partai Iyi.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada pertengahan April menempatkan Erdogan di urutan puncak dengan 40 persen diikuti oleh Aksener sebesar 30 persen, Ince 20 persen dan pemimpin partai HDP pro-Kurdi yang dipenjara, Selahattin Demirtas di bawah 10 persen.

CHP, Partai Iyi dan dua partai lainnya pada minggu ini diperkirakan akan berkoalisi untuk melawan Erdogan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). 

Berita Lainnya

Index