Turki Khawatir terhadap Sikap Umat Islam dan Arab Terkait Palestina

Turki Khawatir terhadap Sikap Umat Islam dan Arab Terkait Palestina

TURKI, RIAUREVIEW.COM - Menteri Luar Negeri Turki Mouloud Gawishoglu khawatirkan penurunan sikap dunia Islam dan Arab terkait keputusan pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pernyataan ini diungkapkan Gawishoglu pada Sabtu (12/5/2018) di Forum Jurnalis Arab di Istanbul. Ia mengatakan, “Keputusan AS itu salah dan kami harus mengambil posisi yang sama di atasnya. Namun kami baru-baru ini melihat penurunan dan keraguan di sebagian dunia Muslim dalam hal ini, terutama di Liga Negara-negara Arab. Ia mengkritik keputusan AS yang akan memindahkan kedutaannya ke Al-Quds.”

“Kami melihat ada kemunduran sikap di sebagian negara terkait dengan pembelaan mereka terhadap masalah Palestina. Sebagai akibat dari ketakutan terhadap Negara Arab. Ini jelas salah, sikap ini tidak akan dimaafkan sejarah dan ummat Islam. Sebaiknya, negara-negara ini tidak menekan Jordania maupun Palestina,” tambah Gawishoglu.

Gawishoglu menegaskan, Turki tidak akan diam akan terus melakukan pembelaanya terhadap masalah Palestina walau semua negara diam sekalipun dan mundur dari menolong Palestina.

Sementara itu, departemen luar negeri AS telah menegaskan, pihaknya akan meresmikan kedutaan besarnya di Al-Quds pada 14 Mei mendatang. Menurut rencana, Washington akan menggunakan kantor konsulatnya di Al-Quds sebagai kantor kedubes terbaru mereka.

Dalam kaitan ini, Koran Haaretz Israel menyebutkan, 30 dari 86 duta besar negara-negara asing akan hadir dalam upacara pemindahan kedutaan besar Amerika. Diantara 30 negara telah menerima undangan dan ada tiga negara anggota Uni Eropa seperti, Hongaria, Republik Cheska dan Bulgaria menyatakan akan hadir.

Sementara itu, sejumlah negara telah menyatakan penolakanya untuk hadir dalam acara tersebut, seperti Jemran, Prancis, Austria, Polandia, Irlandia, Malta, Meksiko, Portugasl, Swedia. Namun dubes Rumania dan Austria belum menerima undangan.

Penetapan tanggal 14 Mei bersamaan dengan 70 tahun hari Nakbah (penjajahan Israel di Al-Quds). Sementara Donald Trump, Presiden Amerika pada 6 Desember 2017 mendeklarasikan keputusannya memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Quds. Di samping mengggap bahwa kota tersebut sebagai ibu kota abadi Israel.

Berita Lainnya

Index