Inilah Manfaat Konsumsi Yoghurt Sebelum Makan

Inilah Manfaat Konsumsi Yoghurt Sebelum Makan

RIAUREVIEW -Yoghurt dipercaya oleh banyak orang sebagai kudapan yang bermanfaat melancarkan pencernaan. Ternyata, tanpa Anda sadari yoghurt masih memiliki manfaat lainnya yang sangat baik bagi tubuh manusia.

Sebagaimana yang dilansir dari Daily Mail, Selasa (15/5/2018), yoghurt sebaiknya dimakan sebelum makan, karena dapat meredakan peradangan, hipertensi, dan meningkatkan kesehatan usus. Ragam manfaat ini diketahui dari sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti di University of Wisconsin Madison.

Saat melakukan penelitian para peneliti meminta 60 wanita pramenopause setengah gemuk untuk makan 12 ons yoghurt rendah lemak setiap hari. Sementara itu, 60 orang lainnya mengonsumsi camilan non susu.

Hasil penelitian mereka menemukan produk susu fermentasi seperti yoghurt dan keju dapat memiliki efek transformatif pada kesehatan usus dan peradangan. Efek tersebut terlihat langsung selama sembilan pekan.

“Kami melihat efek langsung, yang berlangsung selama sembilan pekan, dan kami berhipotesis pengonsumsian ini akan membaik seiring waktu,” kata Dr. Brad Bolling, seorang profesor ilmu makanan, seperti yang tertulis dalam sumber.

Peradangan kronis ini dikaitkan dengan obesitas, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, dan penyakit lainnya. Meskipun telah tersedia obat-obat anti inflamasi, seperti aspirin, naproksen, hidrokortison, dan prednison, pengonsumsian yoghurt secara rutin bisa menghindari obat-obatan tersebut.

Pengonsumsian obat-obatan anti inflamasi memiliki risiko dan efek samping tersendiri. Selama dua dekade terakhir para ilmuwan telah melihat ada berbagai alternatif, yang lebih aman dan jangka panjang.

Kata Dr. Bolling yoghurt atau produk susu lebih menjanjikan untuk melawan peradangan berbahaya dan ada kaitannya dengan kesehatan usus. Yoghurt sendiri dibuat dengan memasukkan bakteri baik ke dalam susu, yang menyebabkannya terfermentasi.

Bakteri baik yang hidup ini kemudian akan menekan bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh. Untuk pemilihan yoghurt rendah lemak sebagai produk yang diteliti alasannya cukup sederhana, karena produk itu yang paling banyak tersedia di Amerika Serikat.

Dalam tubuh peserta penelitian nampak penurunan yang signifikan dalam molekul inflamasi berbahaya memasuki aliran darah. Dr. Bolling menjelaskan penelitian jumlah pengonsumsian yoghurt tidak lebih dari 12 ons sehari, sekaligus jadi takaran yang direkomendasikan.

Berita Lainnya

Index