Kasus Setor Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Ditahan Propam

Kasus Setor Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Ditahan Propam
Ilustrasi

PEKANBARU,RIAUREVIEW.COM --Mantan Komandan Batalyon B Brimob Polda Riau Manggala Junction Kompol Petrus Hottiner Simamora ditahan atau penempatan khusus (patsus) oleh Propam. Dia dinilai menyalahgunakan wewenang dalam kasus setoran Rp650 juta dari anak buahnya Bripda Andry Darma Irawan. 

"Kompol P diduga menyalahgunakan wewenang, sudah dipatsus bersama tujuh orang lainnya yang diduga terlibat. Mereka dipatsus selama 30 hari ke depan," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Nandang Mukmin Wijaya didampingi Kabid Propam Kombes Johanes Setiawan, Jumat (9/6).

Nandang menyebutkan, Kompol Petrus ditahan sejak Kamis (8/6) bersama tujuh orang anggota Brimob yang terlibat dipatsus. Ketujuh personel itu merupakan mantan anak buah Petrus.

"Kompol P dipatsus terkait pelanggaran kode etik menyalahgunakan wewenang dalam pelaksanaan tugas kedinasan," kata Nandang.

Sementara tujuh anggota Brimob yang ikut dipatsus karena dugaan setor menyetor yang disebutkan oleh Bripka Andry Darma Irawan. Penindakan tegas itu atas perintah Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal agar menindak anggota bermasalah.

"Kapolda Riau akan menindak tegas para anggota yang melakukan pelanggaran, baik pelanggaran etik maupun pelanggaran lainnya," jelasnya.

Kapolda Riau Copot Kompol Petrus

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, Kompol Petrus Hottiner Simamora dicopot dari jabatan Komandan Batalyon B Brimob Manggala Junction Polda Riau. Dia dicopot sebelumnya kasusnya viral soal diduga terima setoran Rp650 juta dari pengakuan anak buahnya Bripka Andry Darma Irawan.

"Danyon (Kompol Petrus) dan anggotanya (Bripka Andry) telah dimutasi beberapa waktu lalu ya. Kasus keduanya sedang berjalan di Propam," ujar Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal.

Pencopotan Kompol Petrus dilakukan sejak Maret 2023 lalu setelah adanya laporan setoran tersebut. Bahkan, Petrus dan Andry sama-sama diproses jauh sebelum kasusnya viral di media sosial.

"Prinsipnya kita akan tindak tegas oknum yang menyalahi wewenang, sampai kode etik profesi. Kalau ada unsur pidana kita akan dalami, Kompol Petrus juga," tegas Iqbal.

Bripka Andry Disersi

Iqbal menjelaskan, Bripka Andry tak pernah masuk kantor sejak dimutasi pada 13 Maret 2023 lalu. Bahkan, saat dipanggil Propam dia juga tak pernah datang.

"Bripka AD disersi sampai sekarang tak masuk dinas," kata Iqbal.

Sebelumnya, seorang polisi bertugas di Satbrimob Polda Riau mencurahkan rasa kekecewaannya dimutasi melalui media sosial. Polisi yang menyebut nama dirinya Bripka Andry Dharma Irwan S.AP itu menyoalkan transferan sejumlah uang Rp650 juta diduga ke atasannya, Kompol Petrus.

Curhatan tersebut diposting di Instagram dengan akun andrydarmairawan07.2. Dalam akun itu juga menampilkan beberapa bukti percakapan screnshoot yang dengan Kompol Petrus yang diduga atasannya.

Slide yang diunggah akun itu juga menampilkan screnshoot bukti transferan dengan nilai beragam dengan nama tujuan penerima Petrus Hottiner Simamora.

Andry juga menyebut bahwa Danyon Kompol Petrus meminta untuk mencarikan uang dari luar dan sudah disetorkannya sebesar RP650 juta dilengkapi dengan bukti transfer.

"Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp. Sebelum saya dimutasi, saya diminta oleh Kompol P mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan," tulis Andri di akun pribadi instagramnya.

 

 

 

 

Sumber: riauaktual.com

Berita Lainnya

Index