Keluarga tak Percaya Briptu JD Tewas Over Dosis Sabu

Keluarga tak Percaya Briptu JD Tewas Over Dosis Sabu
Almarhum Briptu JD bersama kedua orang tuanya dan kakaknya sama-sama hidup/foto: riauterkni.com

RIAUREVIEW.COM --Ibarat kata pepatah "Sudah jatuh tettimpa tangga". Itulah yang dialami keluarga Jawaman Sitomurang, warga Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), putra kebanggaanya Briptu JD telah pergi untuk selamanya. Personil Polsek Tanah Putih, Rohil itu meninggal dunia dalam kondisi yang sangat Menggenaskan, Minggu (28/1/2024). Sudahlah berduka, kini mereka harus menanggung malu karena Dit Propam Polda Riau menyebut dalam jumpa pers di Pekanbaru, Briptu JD tewas over dosis Narkoba jenis sabu. 

"Sepuluh persen pun keluarga tidak percaya, korban meninggal karena over dosis sabusabu, " tugas Ramses Sitomurang dan Boy Mono Indra Hutabarat, selaku pengacara keluarga Briptu JD saat berbincang dengan riauterkini,com, Rabu (7/2/2024) . 

Ketidakpercayaan keluarga Briptu JD bukan tanpa alasan. Karena mereka melihat langsung dengan mata kepala sendiri kondisi jenazah korban sebelum dibawa ke Ras Bhayangkara Polda Riau untuk otopsi. Saat masih di RSBI Ataya Medika Ujung Tanjung. 

"Keluarga melihat langsung banyak luka lebam, biru kehitaman dan merah di bagian depan tubuh korban dari leher sampai perut. Di leher juga ada bekas cekikak. Terus ada luka beberapa sayatan di lengan korban. Ada yang panjang sayatannya sekitar 5 centimeter. Inilah yang menyebabkan keluarga tak percaya korban meninggal karena over dosis Narkoba, " tegas Ramses. 

Selain itu, selama ini Briptu JD dikenal sebagai pribadi yang baik. Dekat dengan keluarga dan taat beribadah. 

"Dia itu pandai mengaji, " kenang Ramses yang masih bersepupuan dengan korban. 

Bukti lain kalau kehidupan korban jauh dari Narkoba adalah patuhnya korban pada orang tua. Malam itu, Sabtu (27/1/2024) korban masih mewakili orang tuanya menghadiri pesta pernikahan warga kampungnya karena orangtuanya sedang kurang sehat. Kemudian korban juga berjanji mau menginap di rumah mbahnya (nenek) sepulang dari piket di Polsek Tanah Putih. 

Selain itu, aktifitas korban yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Labuhan Batu, Sumatera Utara. Bahkan pada pukul 23.00 WIB malam itu, korban masih sempat berkomunikasi dengan salah seorang dosennya lewat WA. 

"Jadi beberapa jam sebelum korban mengalami peristiwa teafis, masih sempat transfer biaya kuliah ke dosennya di Labuhan Batu, Sumut. Dosennya yang menghubungi keluarga setelah dapat kabar korban meninggal, " tutur Ramses dan Boy. 

Lebih lanjut Ramses menceritakan, keraguan keluarga pada hasil optolsi juga dikarena pihak Polres Rohil tidak membawa bukti hasil otopsi Dokter RS Bhayangkara Polda Riau, tetapi hanya menyampaikan hasil saja. 

Karena itulah kekuarga Briptu JD kemudian meminta Ramses dan Boy untuk meminta bantuan ke Polda Riau. Tujuannya agar dilakukan penyelidikan menyeluruh pada kasus kematian Briptu JD. Agar dapat di ketahuan secara pasti penyebab kematiannya dan penyebab luka lebam dan sayatan di jenazah korban. Rasanya tak masuk akal kalau luka-luka itu disebabkan korban yang sakaw terantuk meja dan jatuh ke lantai. 

Keluarga juga mempertanyakan keberadaan dua senior korban dalam peristiwa ini. Briptu SA dan Aipda NP bersama korban menghabiskan Malam Minggu di sebuah cafe di Kelurahan Babussalam, Tanah Putih. Semestinya keduanya menyelamatkan korban dari awal. Melarang korban mengkomsumsi Narkoba. 

"Bukan dibiarkan sampai over dosis. Terlebih salah seorangnya di Sat Narkoba Polres Rohil," sesal Ramses. 

Sekarang semua sudah terjadi dan keluarga kemarin, Selasa (6/2/2024) sudah melapor ke Propam Polda Riau, Ramses dan Boy menyampaikan harapan kasus ini diusut tuntas. Agar semua terang. Kecurigaan kekuarga korban mengalami kekerasan fisik dan dipaksa mengkomsumsi Narkoba supaya mendapat kepastian. Benar atau tidaknya. Kalau benar, agar mereka yang melakukan mendapat hukuman seberat-beratnya. 

Sebagai data tambahan, penyebab kematian Briptu JD karena overdosis sabu disampaikan Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Edwin. Dia juga yang menyebut kalau dua senior korban, Briptu SA dan Aipda NP sekarang sudah ditahan Propam Polda Riau untuk proses penyelidikan. ***

 

 

 

Sumber: riauterkini.com

Berita Lainnya

Index