RIAUREVIEW.COM --- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru telah memastikan pengusulan satu nama tunggal kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait calon Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru. Nama tunggal tersebut adalah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Pekanbaru, Hambali Nanda Manurung.
"Ini sudah melalui semua proses, dari pimpinan, fraksi, dan semua pihak telah memberikan dukungan. Ini bukan sekadar usulan individu atau kelompok tertentu, melainkan kesepakatan bersama. Kami yakin Hambali adalah orang yang paling tepat untuk saat ini. Nama Hambali telah dikirim sejak tanggal 25 Maret 2024 lalu," kata Azwendi, Senin (1/4/2024).
Menurut Azwendi, para Wakil Rakyat Pekanbaru meyakini bahwa Hambali adalah pejabat yang paling memahami kondisi Kota Pekanbaru. Sebagai Sekwan, Hambali hampir setiap hari mendengarkan keluhan warga kota.
"DPRD adalah wakil dari masyarakat. Kami memahami situasi politik dan pemerintahan saat ini. Pemilu telah berlalu, sehingga tidak ada kepentingan selain untuk memajukan Kota Pekanbaru," ungkap Azwendi.
Dia menambahkan bahwa Hambali sangat paham mengenai pemerintahan dan politik di Kota Pekanbaru saat ini. Sebagai Sekwan, Hambali memiliki komunikasi yang intensif dengan Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD Kota Pekanbaru. Azwendi juga menegaskan bahwa Hambali selalu mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat yang disampaikan kepada DPRD.
"Kami berharap kepada Bapak Mendagri, Pak Tito, untuk mempertimbangkan usulan dari DPRD Kota Pekanbaru ini," harapnya.
Azewndi menegaskan bahwa usulan nama tunggal ini telah melalui pertimbangan matang atas berbagai masalah yang dihadapi Kota Pekanbaru. Pengusulan nama Hambali bertujuan untuk memperbaiki kondisi Kota Pekanbaru.
"Kami berharap Bapak Mendagri mempertimbangkan keputusan DPRD Kota Pekanbaru, termasuk mempertimbangkan situasi yang dihadapi Kota Pekanbaru saat ini," tambahnya.
Terkait pengusulan nama Pj Wali Kota Pekanbaru oleh Pj Gubernur Riau SF Haryanto, Azwendi menyatakan bahwa dirinya menghormati usulan tersebut.
"Saya pikir semua paham, ini adalah bagian dari demokrasi. Saya secara pribadi menghormati keputusan Pj Gubernur, Pak SF Haryanto, sebagai abang saya dan senior saya. Tentu beliau memiliki pertimbangan tersendiri," ungkapnya.
Sumber: riauaktual.com