RIAUREVIEW.COM --Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr. Aidil, M.Si , menilai pentingnya semua elemen masyarakat Riau bersatu dalam mendukung perjuangan pembangunan di Bumi Lancang Kuning. Perbedaan pandangan politik seharusnya tidak menjadi penghambat dalam mendukung kepentingan pembangunan bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Dr Aidil terkait perjuangan pembangunan jembatan Pulau Bengkalis-Pulau Sumatra (kecamatan Bukit Batu) masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ia menyayangkan ada sikap pesimis yang ditunjukkan beberapa pihak. Padahal, proyek ini tengah diperjuangkan oleh Pemerintah Provinsi Riau bersama masyarakat agar masuk dalam daftar PSN.
"Proyek jembatan ini sangat penting untuk mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir Riau," ujar Dr Aidil, Sabtu (2/11/2024).
Ia menambahkan bahwa optimisme dan semangat persatuan dibutuhkan dalam perjuangan ini. “Semua pihak, termasuk para wakil rakyat, seharusnya bersatu dalam upaya mendorong percepatan pembangunan ini, bukan justru memperkeruh situasi dengan komentar pesimis,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Riau, didukung oleh masyarakat luas, termasuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Abdul Wahid dan SF Harianto, terus melobi pemerintah pusat agar proyek tersebut masuk dalam PSN. Anggota DPR RI dari Riau yang berasal dari daerah pesisir juga turut memperjuangkan hal ini.
Calon gubernur Riau nomor urut 1, Abdul Wahid, dalam beberapa kesempatan menyatakan keyakinannya bahwa jembatan ini akan masuk PSN setelah melewati berbagai upaya dan tahapan. Namun, di tengah suara optimisme mencuat, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syahrul Aidi, menyampaikan informasi bernada pesimis.
Dalam unggahan di media sosialnya, Syahrul Aidi mengatakan bahwa proyek tersebut tidak masuk dalam PSN yang sudah ditandatangani presiden. Dr Aidil menilai sikap tersebut sebagai ironi politik. Ia mempertanyakan urgensi wakil rakyat Riau di pusat mengeluarkan statement seperti itu di tengah masyarakat berharap pembangunan tersebut terwujud.
Apakah karena Abdul Wahid-SF Hariyanto yang getol mendukung proyek itu masuk PSN merupakan lawan politik dari partai Syahrul Aidi, sehingga muncul postingan ini dengan tujuan meredam simpatik masyarakat terhadap Abdul Wahid?
"Ironis rasanya jika ketidakoptimisan ini muncul hanya karena perbedaan dukungan dalam pemilihan gubernur Riau. Harusnya sebagai wakil rakyat Riau di pusat, anggota DPR RI harus ikut berjuang dan mendukung agar pembangunan jembatan itu masuk PSN. Kalau pun memang belum masuk, harusnya sampaikan narasi optimesme, bukan sebaliknya. Karena itu juga bisa menjadi salah satu tolok ukur kerja apa yang sudah diperbuat wakil rakyat di pusat. Apalagi beliau (Syahrul Aidi, red) dua periode di DPR RI," jawab Dr Aidil.
Menurutnya, isu pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatra seharusnya menjadi prioritas bersama tanpa melihat perbedaan politik. "Pembangunan adalah kepentingan masyarakat luas, bukan sekadar isu politik yang dipengaruhi dukungan dalam Pilkada," tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Aidil mengingatkan bahwa sikap pesimis dari seorang wakil rakyat dapat melemahkan perjuangan yang tengah dilakukan.
"Harapan masyarakat Riau besar, dan mereka menunggu dengan antusias agar infrastruktur ini terealisasi. Komentar pesimis di ruang publik bisa melemahkan semangat yang sedang dibangun," paparnya.
Ia pun berharap semua pihak, termasuk mereka yang berbeda pandangan politik, tetap mendukung proyek ini demi kepentingan bersama.
Menurut pengamat tersebut, pembangunan Jembatan Bengkalis-Pakning akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Riau, terutama dalam meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat arus barang dan jasa.
"Keberadaan jembatan ini tidak hanya akan menghubungkan wilayah, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Dampaknya tentu sangat positif bagi perekonomian pesisir," terang Dr Aidil.
Mengenai dukungan yang terus diberikan oleh Abdul Wahid dan SF Harianto, Dr Aidil menilai bahwa hal itu merupakan langkah yang patut diapresiasi. “Kita membutuhkan lebih banyak pemimpin yang berani dan optimis dalam memperjuangkan pembangunan daerah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa lobi-lobi politik ke pusat memang membutuhkan kekompakan dari semua pihak, termasuk dari kalangan legislatif. Karena itu, pernyataan bahwa pembangunan harus dijadikan isu bersama, di atas kepentingan politik.
“Kita harus menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Jangan sampai perbedaan politik memecah belah semangat pembangunan,” ucapnya.
Ia berharap agar seluruh wakil rakyat Riau dapat bekerja sama demi masa depan provinsi yang lebih baik. Dr Aidil pun optimis bahwa jika semua elemen kompak, Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatra ini berpeluang besar untuk segera masuk PSN dan terealisasi dan menjadi kebanggaan masyarakat Riau.
"Mau sampai kapan kondisi menggunakan roro dari Sei Pakning ke Bengkalis akan terus berlangsung? Padahal di Bantan terdapat pelabuhan kapal internasional dengan rute Bengkalis-Malaysia yang sangat strategis," ujar Dr Aidil.
Sumber: Riauaktual.com