Surat Einstein Menolak Tuhan dan Mengkritik Yahudi Laku Rp 41 M

Surat Einstein Menolak Tuhan dan Mengkritik Yahudi Laku Rp 41 M

 

NEW YORK, RIAUREVIEW.COM -Surat tulisan tangan pendiri fisika modern Albert Einstein yang dikenal sebagai "Surat Tuhan" telah laku terjual dalam lelang diNewYork seharga hampir US$2,9 juta atau sekitar Rp41 miliar.

Dilansir detikcom bahwa surat ini diperkirakan akan laku lebih dari US$1 juta dari rumah lelang Christine, New York, Selasa (04/12).

"Kata Tuhan bagi saya berarti pengungkapan dan produk dari kelemahan manusia," demikian bunyi tulisan tangan Einstein dalam surat yang dia tulis pada 1954, satu tahun sebelum ia meninggal.

Surat itu sebenarnya merupakan tanggapan dari buku filsuf Jerman Yahudi Eric Gutkind, yang berjudul "Pilih Hidup: Seruan Injil untuk memberontak."

Peter Klarnet dari rumah lelang Christie di New York mengatakan surat itu mencerminkan konsep Einstein tentang Tuhan.

Diana Kormos-Buchwald, direktur Proyek Dokumen Einstein yang menterjemahkan dan menerbitkan surat-surat pakar fisika itu mengatakan Einstein tidaklah menentang agama karena ia percaya agama memegang peranan sebagai fungsi etika.

Surat berukuran satu setengah kertas A4 itu diperkirakan tidak akan menjadi rekor penjualan.

Surat Einstein dengan mesin ketik untuk Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt, berisi peringatan tentang kemungkinan penelitian nuklir oleh Jerman, dan terjual di New York pada 2002 seharga US$2 juta.

Menimbulkan kekhawatiran

Surat tulisan tangan Albert Einstein yang ditulis pada 1954. 
Surat tulisan tangan Albert Einstein yang ditulis pada 1954. (Reuters)

Surat tulisan tangan yang ditulis dalam bahasa Jerman menimbulkan kekhawatiran saat pertama kali dilelang pada 2008.

Surat itu terjual sekitar US$404.000 di London dan pembelinya tak disebutkan.

Dalam surat itu Einstein mulai dengan memuji Gutkind karena dalam bukunya ia menulis, "upaya menuju perbaikan terkait eksistensi" namun kemudian menulis tentang keyakinan Gutkind.

Einstein juga kritis terhadap identitas Yahudinya, khususnya mempertanyakan pernyataan bahwa Yahudi adalah "orang-orang terpilih".

"Orang Yahudi, asal saya...bagi saya tak ada bedanya dengan manusia lainnya," tulis Einstein.

"Sejauh pengalaman saya, mereka (orang Yahudi) tak lebih baik dengan komunitas lain...Saya tak dapat menganggap mereka sebagai "yang terpilih."

Surat Einstein ini, menurut Walter Isaacson, penulis biografi "Einstein" pada 2007, menggambarkan pandangan resmi Einstein tentang agama resmi.

Namun menurut para pakar, Einstein pernah menggambarkan dirinya sebagai "bukan ateis" dan bahwa surat itu tak menghapus karakteristik spiritualnya dalam pemikiran pakar fisika ini.

Berita Lainnya

Index