Teguk aku
Dengan nikmat rindu
Biar mereka cemburu
Saat tertelan pahit ku
Seduh aku
Di sana ada kenangan
Biar lekas jadi ampas
Lalu mengalir ke selokan
Di dalam sana kau serupa
Pekat ; putih tiada
juta kata larut
Dalam genangan yang kian marut
Di dalam gang sempit, di bar, di tepi trotoar
Di tempat aku dan seribu dosa bersatu
Aroma mu menyekat, duka dan nikmat
Kau simbol kepahitan,
Pecandu kenang
Memakai mu sebagai kesedihan,
Kuli tinta menikmati mu demi sekelumit kisah baru,
Lalu datang si pujangga memilih mu untuk memperkosa aksara
Aakkhhh,
Metamorfosis mu ambigu
Di tiap-tiap yang berlalu
#d.f.s Januari2019, Ketua Rumah Sastra Bengkalis (RSB) Darma Firdaus S.