Lelaki matahari beraroma daun
Rindu wangi subuh
Lampu di kepala menyala
Pisau getah di pinggang menantang nafkah
ketika bunga getah merebak ke rumah
Dalam kebun getah, matahari menyelinap
menghirup barisan pohon bercairan susu
Lelaki matahari beraroma laut
Sepeda tua dikayuh di pagi buta
Kaki kekar dan tangan kasar
merentang dan menarik gumbang
pasang kuda-kuda di atas gelombang
”Rumahku adalah laut.
Di sana Allah memberikan kehidupan,” pekiknya.
Lelaki matahari beraroma kebun
menyemai benih cinta kasih seluas dunia
mengayun cangkul dengan hati terbuka
melahirkan anak muda perkasa dari tanah peradaban
Di tengah kota, dia berdiri agak lama
Bayangan teknologi mencemaskan dirinya
Hutan luka-luka
Laut-laut merana
Kebun-kebun ditimbun gedung
Lelaki matahari beraroma sawah
menyemai kehidupan untuk negari
tersenyum bersama hijau padi-padi
bagai emas merunduk penuh isi
Lelaki matahari, lelaki sejati
Bengkalis, 15 Januari 2018