Acara Bedah Buku Celana Tak Berpisak, Griven 'Digugat'

Acara Bedah Buku Celana Tak Berpisak, Griven 'Digugat'

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -HMJ Sastra Indonesia Unilak taja acara bedah buku Celana Tak Berpisak karya Griven H Putera. Acara dilaksanakan di Ruang Seminar FIB Universitas Lancang Kuning (Unilak), Senin (25/2/19).

Bedah buku ini menghadiri 2 pembicara (pembedah) yaitu, Dr. Junaidi, M.Hum (akademisi Unilak), dan Syaukani Al Karim (sastrawan Riau). Bedah buku dimoderatori oleh Muhammad Kafrawi, S.S.,M.Sn, dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unilak.

Bedah buku ini menjadikan 'atmosfer' acara atau forum menjadi seru dan panas. Bukan berarti menyudutkan sang penulis atau pengarang buku tersebut. Karena sebaris teks dianggap tidak lagi terikat pada penulis atau pengarang buku tersebut, "pengarang di anggap mati",  maka terbuka pula kesempatan bagi siapa pun untuk menafsirkan isi pada karya atau buku tersebut secara terus menerus, tanpa batas.

Berlangsungnya bedah buku Celana Tak Berpisak karya Griven H Putera yang dibedah oleh 2 pemateri tersebut, moderator meminta penulis/pengarang buku juga untuk menjelaskan mengenai buku yang ditulisnya. Dengan ini, salah satu peserta bedah buku memberi interupsi agar Griven tidak berbicara mengenai buku yang ia tulis. "tidak indah rasanya jika penulis atau pengarang diberikan ruang untuk bicara, hal ini akan menenggalamkan karya itu sendiri," tegas Jefri al Malay.

"bedah buku ini adalah kegiatan membahas atau mendiskusikan sebuah buku, hal ini kita bukan membuat masalah, tidak, apalagi menjatuhkan sang penulis. Di dalam sebuah buku tentu ada kurang dan lebihnya. Hal itu dibahas, didiskusikan dan diberikan saran. Tentu pak Griven paham dengan itu, alangkah baiknya pak Griven tidak bicara," tambah Jefri ke moderator.

Selanjutnya, sejalan dengan Jefri al Malay. Drs. Rosman., M.Hum mengatakan, "imajinasi terhadap suatu karya itu berbeda, ini tergantung sudut pandang pembaca. Ketika penulis/pengarang mengambil alih untuk menganalisis, menjelaskan atau pun memberikan jawaban, berarti gugurlah yang dibicarakan oleh Syaukani dan Junaidi tadi".

Berita Lainnya

Index