Kerusuhan 22 Mei, Otoritas Bandara Perketat Pengamanan

Kerusuhan 22 Mei, Otoritas Bandara Perketat Pengamanan
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -PT Angkasa Pura memutuskan untuk memperketat pengamanan bandara kelolaannya di seluruh Indonesia. Pengetatan dilakukan dengan pertimbangan keamanan menyusul kerusuhan 22 Mei.

Pengetatan dilakukan sebagai antisipasi dalam menjaga keamanan penumpang dan pengunjung bandara.

Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengungkapkan manajemen telah menginstruksikan peningkatan keamanan di seluruh lingkungan bandara yang dikelola perseroan.

"(Peningkatan keamanan) itu instruksi langsung dari Direktur Utama (Dirut API Faik Fahmi) kepada General Manager," ujar Handy yang dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (22/5).

Sebenarnya, lanjut Handy, upaya peningkatan keamanan yang dilakukan serupa dengan kesiagaan petugas untuk menghadapi arus mudik dan arus balik dalam beberapa minggu ke depan.

Jika dirinci, peningkatan pengamanan yang dilakukan perseroan mulai dari pemeriksaan di pos penjagaan bagi kendaraan yang akan masuk ke area bandara. Dengan didampingi aparat TNI dan Polri, petugas melakukan pemeriksaan acak.

Pemeriksaan di area Security Check Point (SCP) juga dilakukan secara konsisten dengan memastikan orang yang masuk area terbatas harus dapat memperlihatkan kartu identitas bandara.

Selain itu, patroli gabungan juga diturunkan untuk pemeriksaan keamanan di sisi darat dan perimeter bandara. Petugas diinstruksikan untuk melakukan pengecekan di gorong-gorong yang tidak berpagar. 

Peningkatan patroli juga dilakukan di area antara publik dengan SCP 2. Peningkatan ketelitian dalam pemeriksaan sesuai standar operasional prosedur terhadap petugas dan kendaraan yang memasuki area udara juga dilakukan. 

Petugas memastikan lampu penerbangan di area parkir memadai sehingga setiap pergerakan dapat terlihat dengan jelas.

Selanjutnya, perseroan melakukan briefing keamanan terhadap mitra kerja yang ada di bandara. 

Operator bandara turut memperketat keamanan di terminal kargo dengan berkoordinasi dengan operator jasa terkait. Lalu, perseroan juga berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk pengetatan pengamanan dan penjagaan Depo Pengisian Bahan Bakar Pesawat oleh TNI dan Polri.

Sejauh ini, lanjut Handy, kondisi bandara yang dikelola oleh AP I masih berjalan normal. Namun, petugas tetap siaga untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Insya Allah, untuk bandara semua aman. Kondsi saat ini belum ada hal yang patut dicurigai," ujarnya.

Senada dengan Handy, Juru Bicara PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano juga menyatakan pengamanan di seluruh bandara yang dikelolanya ditingkatkan. Aparat kemananan dalam kondisi siaga.

"Untuk kondisi saat ini masih aman terkendali," ujar Yado.

Menurut Yado, aktivitas penumpang di bandara yang dikelola AP II masih berjalan normal.

"Operasional masih berjalan normal. Tidak ada penumpukan penumpang," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini AP I mengelola 13 bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia di antaranya Bandara Juanda - Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai - Denpasar, dan Bandara Adisutjipto - Yogyakarta. 

Sementara, AP II mengelola 14 bandara di wilayah barat Indonesia di antaranya Bandara Soekarno-Hatta - Jakarta, Bandara Halim Perdanakusuma - Jakarta, Bandara Kualanamu - Medan, dan Bandara Supadio - Pontianak.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan operator bandara untuk memperketat pengamanan. "Di saat situasi politik tengah memanas dan jelang angkutan lebaran ini, saya minta agar pengamanan diperkuat, sweeping mulai besok dilakukan," imbuh dia.

Tak hanya di bandara, ia juga mengimbau pengamanan di seluruh simpul transportasi, seperti pelabuhan, terminal, dan stasiun. "Perkuat kesiagaan kita agar mereka tidak semena-mena mengancam terminal, stasiun, pelabuhan, atau bandara," tandasnya.

Berita Lainnya

Index