Final Liga Europa Terancam Sepi Penonton

Final Liga Europa Terancam Sepi Penonton
Ilustrasi

BAKU, RIAUREVIEW.COM -Final Liga Europa dalam ancaman sepi penonton. Ini akibat blunder UEFA dalam hal penunjukkan lokasi final serta alokasi tiket.

Chelsea dan Arsenal akan saling beradu pada partai puncak yang dihelat Rabu (29/5) pekan depan atau Kamis (30/5) dini hari WIB, untuk memperebutkan status tim terbaik di turnamen ini.

Sudah sewajarnya laga ini bakal berjalan sengit dan seru mengingat rivalitas keduanya di Premier League. Belum lagi Liga Europa adalah kesempatan terakhir Arsenal dan Chelsea memperebutkan trofi musim ini.

Tapi, permasalahan soal tiket dan akomodasi menuju venue final di Baku Olympic Stadium masih belum teratasi sampai saat ini. Awalnya fans Arsenal dan Chelsea mempermasalahkan tiket kuota 6.000 tiket untuk masing-masing suporter.

Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk stadion yang memiliki kapasitas 68.700 penonton. Itu artinya hanya sekitar 15 persen dari kapasitas stadion saja yang benar-benar diisi oleh suporter fanatik kedua tim. Sementara hampir 62 ribu tiket lainnya diberikan ke panitia lokal, UEFA, asosiasi nasional, rekan komersial, pihak penyiar, dan untuk paket-paket ramah tamah korporasi.

Namun, permasalah baru muncul karena alokasi tiket yang diberikan untuk kelompok non-suporter juga sulit terjual. Seperti dikutip Times, para mitra sponsor UEFA kesulitan mencari transportasi menuju Baku. Kalaupun ada, harganya selangit dan membuat sponsor berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang.

Selain itu, para sponsor UEFA juga kesulitan mendapatkan visa Azerbaijan dan kickoff pertandingan pukul 23.00 malam waktu sempat juga jadi persoalan yang harus diselesaikan UEFA.

Sebagai informasi, untuk menyaksikan final tersebut, fans Chelsea maupun Arsenal harus menempuh perjalanan sejauh 2.900 mil atau setara 4.667 km dengan biaya sekitar seribu pound sterling atau sekitar 18 juta rupiah. Bahkan Arsenal dan Chelsea berencana memgembalikan kuota tiket mereka yang sampai saat ini belum terjual seluruhnya, baru dilepas sekitar total 5.500 tiket.

Jika nantinya tiket-tiket itu jadi dikembalikan oleh pihak sponsor, UEFA juga diprediksi menemui kesulitan saat harus menjualnya kembali dalam waktu kurang dari seminggu menuju laga final. Apalagi jumlah tiket yang terjual di Azerbaijan sendiri terbilang tinggi, yakni 23 ribu lembar.

Maka dengan kondisi seperti sekarang, jangan heran jika banyak kursi kosong terlihat di stadion saat pertandingan. Kalau sudah begini, keputusan UEFA menunjuk Baku sebagai venue final patut dipertanyakan.

Berita Lainnya

Index