NASA Temukan Lubang Hitam yang Lebih Masif dari Matahari

NASA Temukan Lubang Hitam yang Lebih Masif dari Matahari
Lubang hitam yang terdeteksi sinar X Chandra. (Foto: Dok. NASA)

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Para astronom badan antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menemukan bukti adanya lubang hitam (black hole). Penemuan mengejutkan ini bisa terjadi berkat bantuan teknologi sinar X Chandra milik NASA. 

Dilansir dari detikcom bahwa temuan lubang hitam ini tersembunyi dalam gas di ruang angkasa. Indikasi temuan ini terdeteksi oleh sinar X Chandra Observasi. Massanya diperkirakan miliaran kali lebih masif ketimbang matahari. Lubang hitam ini diketahui biasa menyedot material di sekitarnya.

Pemimpin Studi Lubang Hitam ini, Fabio Vito, mengatakan penemuan ini merupakan sebuah tantangan yang luar biasa. Dia pun berterima kasih atas bantuan teknologi sinar X Chandra Observasi.

"Sangat menantang untuk menemukan quasar (inti galaksi aktif) dalam fase berjubah ini karena begitu banyak radiasi yang diserap dan tidak dapat dideteksi oleh instrumen saat ini," kata Fabio, sebagaimana dikutip dari laman NASA. 

"Terima kasih kepada Chandra dan kemampuan sinar-X untuk menembus awan yang tidak jelas, kami pikir kami akhirnya berhasil," sambungnya.

Fabio menjelaskan, temuan baru datang dari pengamatan sebuah quasar yang disebut PSO167-13. Pertama kali ditemukan oleh sebuah teleskop cahaya-optik bernama Pan-STARRS di Hawaii. Pengamatan optik ini dan survei lain telah mendeteksi sekitar 200 quasar yang sudah bersinar terang ketika alam semesta berusia kurang dari satu miliar tahun atau sekitar 7 persen dari usia sekarang.

Survei ini hanya dianggap efektif dalam menemukan lubang hitam yang tidak tertutup, karena radiasi yang mereka deteksi ditekan oleh awan gas dan debu yang sangat tipis. Karena PSO167-13 adalah bagian dari pengamatan tersebut, quasar ini juga diharapkan untuk tidak tersamar oleh materi lainnya.

Tim Vito menguji ide ini dengan menggunakan Chandra untuk mengamati PSO167-13 dan sembilan quasar lainnya yang ditemukan dengan survei optik. Setelah 16 jam pengamatan, hanya tiga foton sinar-X yang terdeteksi dari PSO167-13, semuanya dengan energi yang relatif tinggi. Karena sinar-X berenergi rendah lebih mudah diserap daripada yang berenergi lebih tinggi. Kemungkinan penjelasannya adalah quasar sangat dikaburkan oleh gas, sehingga hanya sinar-X berenergi tinggi yang terdeteksi.

"Ini benar-benar kejutan. Rasanya seperti kami mengharapkan ngengat tetapi melihat kepompong sebagai gantinya. Tidak satu pun dari sembilan quasar lainnya yang kami amati berjubah, dan itulah yang kami antisipasi," ujar Niel Brandt dari Penn State University di University Park yang juga turut dalam Studi Lubang Hitam ini.

Berita Lainnya

Index