Bahaya Nonton Film di Situs Bajakan seperti IndoXXI

Bahaya Nonton Film di Situs Bajakan seperti IndoXXI
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha mengatakan bahaya yang mengintai ketika masyarakat menonton atau mengunduh film bajakan dari situs film bajakan seperti IndoXXI. Menurutnya, situs-situs film ilegal itu berpotensi menyusupkan malware ke perangkat pengguna.

Ia membeberkan bahaya ini muncul ketika pengguna diarahkan untuk mengklik tautan tertentu sebelum film dapat diunduh atau ditonton. Tautan ini menurutnya berupa notifikasi berupa alamat situs yang mengarahkan mereka untuk bisa melihat konten film tersebut.

"Terkadang kita dipaksa untuk menerima apapun supaya bisa melihat kontennya [film bajakan]. Akhirnya demi hal itu kita mengorbankan device [perangkat ponsel, laptop] kita terinfeksi malware atau virus," kata Pratama dilansir CNNIndonesia, Selasa (24/12).

Pengamat keamanan siber lain, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com malware biasanya menyerang sistem Codec atau Plugin. Codec merupakan sebuah jenis file yang digunakan untuk memainkan file audio atau video yang memiliki format lain seperti avi, 3gp, dan lainnya.

Codec juga bisa disebut sebagai compressor-decompressor atau coder-decorder. Jika masyarakat tidak menginstal sistem ini, maka mereka tidak dapat menikmati film yang telah diunduh.

"Biasanya di Codec atau Pluginnya [disusupi malware], waktu ingin menonton film sering diminta instal macam-macam. Jadi, kalau tidak instal Codec atau Plugin maka tidak bisa unduh atau melihat film bajakannya," tutur Alfons.

Pratama pun sempat menyinggung tindakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir situs menonton film streaming, IndoXXI. Menurut dia, pemblokiran bukan satu-satunya jalan keluar yang mesti ditempuh.

Namun, proses edukasi terkait Hak Kekayaan Intelektual juga wajib diperkuat.

"Di era siber, sebenarnya lebih mudah untuk mengetahui mana yang asli dan bajakan, mana yang lebih dulu membuat sebuah karya dan mana yang menjiplak. Secara umum, di wilayah siber ini memang banyak terjadi pembajakan karya," pungkas Pratama.

Di sisi lain, Menkominfo Johnny G. Plate meminta Indonesia tidak menjadi negara pembajak. Hal ini diungkap menanggapi pertanyaan terkait penghapusan situs streaming dan pengunduhan film bajakan IndoXXI.

"Kita jangan jadi negara pembajak harus jadi inovatif dan kreatif [...] Memang negara ini bisa maju dengan bajak bajakan?" tuturnya saat ditemui wartawan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (23/12) kemarin.

Menurut Johnny, Indonesia mesti mengembangkan kreativitas dan inovasi di dalam negeri. Ia pun mendorong agar produksi film bagus ditingkatkan. Sebab, tingginya angka pembajakan menurut Johnny bakal membuat Indonesia masuk dalam daftar negatif negara lain.

Berita Lainnya

Index