JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kunyit atau Curcuma longa banyak tumbuh di wilayah India dan negara-negara Asia Tenggara. Kunyit mengandung senyawa aktif berwarna kuning yakni curcumin, yang biasa dijadikan pewarna makanan dan bumbu pada masakan.
Selain sebagai bumbu masakan, curcumin menjadikan kunyit sebagai rempah-rempah yang memiliki banyak khasiat. Manfaat kunyit untuk kesehatan sudah sejak dulu digunakan nenek moyang sebagai pengobatan.
Tak heran, kunyit banyak digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Kandungan aktif curcumin itu merupakan antioksidan alami dan zat antiinflamasi yang membantu meningkatkan resistensi sel terhadap kerusakan, infeksi, peradangan; memperlambat proses penuaan; bahkan mencegah beberapa penyakit degeneratif.
Berikut manfaat kunyit untuk kesehatan dan obat berbagai penyakit, dilansir CNNIndonesia.
1. Menyembuhkan arthritis atau nyeri sendi
Salah satu klaim penyembuhan kunyit adalah kandungan antiinflamasinya. Dalam dosis yang tepat, curcumin bisa lebih efektif ketimbang obat pereda radang seperti ibuprofen dan aspirin.
Penyakit peradangan kronis yang dapat diobati dengan kunyit antara lain radang usus dan arthritis seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Penderita osteoarthritis yang mengonsumsi curcumin dengan dosis 1.000 mg per hari akan lebih cepat membaik dan rasa kaku berkurang. Hal yang sama juga dirasakan oleh penderita rheumatoid arthritis kronis.
Penyakit ini menyerang sendi namun bisa menyebar ke area lain seperti mata, paru-paru, kulit, jantung, dan pembuluh darah.
Dengan mengonsumsi 500 mg curcumin dan 50 mg sodium diklofenak selama 8 minggu akan dirasakan peningkatan kondisi sendi yakni terasa lebih lentur dan bengkak berkurang.
2. Mencegah penyakit jantung
Senyawa curcumin dalam kunyit dapat mencegah risiko penyakit jantung akibat proses penuaan
Studi menunjukkan bahwa curcumin dapat meningkatkan fungsi endothelial atau kesehatan lapisan membran dalam jantung dan pembuluh darah. Membran tipis ini berperan untuk mengatur tekanan darah. Menurunnya fungsi endothelial berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Curcumin bisa melindungi melawan menurunnya fungsi organ akibat proses penuaan sehingga bisa mencegah risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Namun masih dibutuhkan lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan mengonsumsi kunyit jangka panjang sebagai alternatif pengobatan penderita penyakit jantung.
3. Mencegah kanker
Curcumin dinilai memiliki efek antikanker yang bagus untuk mencegah kanker seperti kanker prostat, pankreas, dan jenis kanker lainnya.
Curcumin dapat mencegah dan bahkan dianggap bisa mengobati berbagai jenis kanker seperti usus besar, pankreas, prostat, payudara, dan perut. Senyawa antiinflamasi yang terkandung dalam curcumin dapat menekan pertumbuhan tumor dan kanker.
Curcumin dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit yang merusak sel akibat radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Para peneliti telah melakukan banyak percobaan pada potensi kunyit sebagai pengobatan komplementer pada pasien kanker.
Mereka juga menemukan bahwa curcumin secara selektif dapat menargetkan sel-sel kanker dan menghambat kemunculan dan pertumbuhan tumor. Kunyit juga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit akibat kemoterapi.
4. Membantu mengendalikan diabetes
Melansir everydayhealth, curcumin mampu menurunkan kadar glukosa yang dipercaya bisa mencegah diabetes tipe 1 dan 2. Hal tersebut berkat kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang menekan kadar insulin serta menstabilkan gula darah dan lemak darah (hiperlipidemia). Hiperlipidemia berkolerasi dengan tingginya kolesterol jahat atau LDL.