RIAUREVIEW.COM - Rambut rontok biasanya mulai dialami oleh seseorang ketika memasuki usia 30 tahun ke atas. Namun, menurut sebuah penelitian baru, orang-orang di China berusia 20-an lebih cepat mengalami kerontokan rambut daripada generasi lainnya. Penelitian dilakukan pada 4.000 mahasiswa dari Universitas Tsinghua, di mana 60% melaporkan mereka kehilangan sejumlah besar rambut.
Dermatologis mengatakan, wanita dan pria berusia 18 tahun banyak mencari bantuan dalam memberantas rambut rontok. Rambut tipis dan bercabang merupakan keluhan yang datang dari banyak kalangan. Meskipun tampaknya normal bagi seseorang jika mengalami kerontokan 50 sampai 100 helai rambut setiap hari. Tapi, pertanyaannya adalah, mengapa itu terjadi?
Mengapa orang yang baru berusia 20 tahun mengalami kebotakan? Berikut ini 5 kemungkinan alasan mengapa orang-orang di usia 20-an mengalami kerontokan rambut lebih cepat dan cara mencegahnya yang dilansir dari laman Timesofindia:
Stres berperan besar
Rambut Anda tumbuh, lalu berhenti tumbuh dan akhirnya rontok. Hal tersebut disebut siklus hidup pertumbuhan rambut. Stres dapat memengaruhi siklus hidup pertumbuhan rambut Anda. Rambut tumbuh, kemudian folikel menyusul sedikit diikuti oleh rambut yang tersisa, kemudian akhirnya rontok, semua ini menjadi proses yang terus-menerus.
Stres dapat mengganggu pertumbuhan rambut dengan menggerakkan rambut dari fase pertumbuhan sebelum waktunya, yang dapat menyebabkan banyaknya jumlah rambut yang rontok. Studi yang dilakukan pada hewan, seperti tikus dan monyet, menunjukkan bahwa hewan yang memiliki kadar kortisol lebih tinggi dilaporkan lebih banyak mengalami kerontokan rambut.
Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara stres dan usia. Generasi milenial dilaporkan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan generasi tua.
Perawatan rambut
Menurut dokter, perawatan rambut mungkin juga berperan memicu rambut rontok. Rambut yang sekarat dan memutih secara berlebihan bisa merusaknya dengan parah. Beratnya hair extension juga bisa melemahkan folikel rambut yang pada akhirnya bisa menyebabkan rambut rontok lebih banyak.
Diet dan nutrisi
Percaya atau tidak, diet berperan penting dalam memengaruhi kesehatan rambut Anda. Meningkatknya popularitas makanan vegan dan vegetarian juga berkontribusi terhadap kerontokan rambut di kalangan generasi milenial. Sebuah penelitian Bayor College of Medicine di Texas melaporkan, kekurangan protein, seng dan vitamin D dapat memengaruhi pertumbuhan rambut, termasuk kerontokan rambut.
Racun
Racun tampak hadir di mana-mana akhir-akhir ini. Salah satu sumber racun paling umum adalah polusi. Folikel rambut sangat terpengaruh oleh polusi yang menyebabkan kerusakan dan penipisan rambut. Bahkan, satu penelitian menunjukkan, orang yang tinggal di kota melaporkan lebih banyak mengalami kerontokan rambut akibat adanya asap, timbal, nikel dan belerang dioksida di udara.
Sementara, menurut Pusat Penelitian dan Pencegahan Penyakit, racun pada rokok memiliki dampak besar pada kulit, kuku, gigi, bahkan rambut Anda. Untuk rambut yang lebih sehat, penting untuk segera menghilangkan kebiasaan ini.
Bagaimana cara mencegah rambut rontok?
Langkah pertama dan paling jelas adalah berkonsultasi dengan dokter kulit dan menguji diri untuk mengetahui penyebabnya. Tes laboratorium dapat mengidentifikasi kekurangan yang pada akhirnya membantu mengetahui apa yang harus dikonsumsi atau dipantang.
Selain itu, beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mencegah rambut rontok di usia 20-an adalah:
- Keramasi rambut Anda 2 sampai 3 kali dalam seminggu
- Menjalani pola makan sehat kaya zat besi, seng dan vitamin D
Sumber: lifestyle.okezone.com