17 Kasus Baru Virus Corona, WHO Bakal Gelar Rapat Darurat

17 Kasus Baru Virus Corona, WHO Bakal Gelar Rapat Darurat
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Wabah virus corona misterius dari China diklaim menyebabkan munculnya 17 kasus baru. China melaporkan ada 17 kasus baru virus corona mirip SARS dengan tiga orang lainnya berada dalam kondisi serius. Dua di antaranya terlalu kritis untuk dipindahkan. 

Virus ini menginfeksi orang dengan rentang usia 30-79 tahun. Saat ini virus tersebut sudah menginfeksi 62 orang di Wuhan, delapan orang dalam kondisi parah, 19 lainnya sudah pulih dan keluar dari rumah sakit, sisanya masih berada di ruang isolasi. Dilansir CNNIndonesia, jumlah yang didiagnosis dengan virus baru ini sudah meningkat menjadi 218 orang. 

Selain itu, dalam perkembangan selanjutnya, China mengonfirmasi bahwa virus corona ini bisa menyebar antar-manusia. Virus corona yang menyebar ke tiga negara Asia lainnya menimbulkan alarm tersendiri untuk negar atersebut karena memiliki kesamaan genetik dengan penyakit saluran napas akut SARS. 

Perkembangan virus corona misterius ini membuat WHO menggelar rapat darurat pada pekan ini. WHO akan menggelar rapat Jenewa pada hari Rabu (22/1) untuk menentukan apakah akan menyatakan wabah virus tersebut dalam status "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" - suatu penunjukan langka yang hanya digunakan untuk epidemi paling parah.

Beijing dan Shanghai mengonfirmasi kasus pertama mereka pada Senin (20/1). Sementara lainnya muncul di provinsi Guangdong Selatan, dan 136 kasus baru ditemukan di Whuna pada akhir pekan lalu. 

Komisi kesehatan Wuhan mengungkapkan bahwa ada korban ketiga yang meninggal di Wuhan. 

Zhong Nanshan, ilmuwan di Komisi Kesehatan Nasional mengungkapkan bahwa pasien bisa tertular virus tersebut tanpa harus pergi ke Wuhan. 

"Saat ini bisa dikatakan secara afirmatif bahwa ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," dalam wawancaranya dengan CCTV. 

Di Guangdong, dua pasien terinfeksi oleh anggota keluarga yang mengunjungi Wuhan. Empat belas tenaga medis yang membantu pasien coronavirus juga telah terinfeksi, katanya.

Zhong memprediksi peningkatan kasus pneumonia (radang paru-paru) terjadi saat liburan Tahun Baru Imlek. Saat itu dikatakan jutaan orang datang ke China. Namun pada kenyataannya, penyebaran virus corona ini tidak memperlambat perjalanan liburan tahunan. Akan tetapi beberapa pelancong menggunakan masker di stasiun kereta api di Bejing dan Shanghai untuk mencegah penularan. 

"Melihat berita (tentang virus corona), saya merasa sedikit khawatir. Tapi saya belum mengambil tindakan pencegahan selain memakai masker," kata Li Yang, seorang manager berusia 28 tahun yang pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga.

Berita Lainnya

Index