Alasan Serangan Jantung Meski Masih Muda dan Rajin Olahraga

Alasan Serangan Jantung Meski Masih Muda dan Rajin Olahraga
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kabar duka datang dari suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair yang meninggal karena serangan jantung pada Selasa (18/2). Ashraf Sinclair meninggal pada usia 40 tahun.

Kepergian Ashraf di usia yang terbilang masih muda dan juga rutin berolahraga menimbulkan sejumlah pertanyaan. Bagaimana serangan jantung dapat terjadi pada orang yang masih muda dan rajin berolahraga?

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh dari Vito A Damay menjelaskan terdapat sejumlah alasan yang membuat seseorang dapat mengalami serangan jantung, padahal masih muda, sering berolahraga, dan menjaga pola makan yang sehat.

"Sering kali kita kaget karena orang yang kita kenal sehat, sering berolahraga, masih muda, lalu meninggal dunia karena jantung," kata Vito dilansir CNNIndonesia, Selasa (18/2).

Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang membawa oksigen ke jantung berkurang atau terputus. Aliran darah tak sampai ke jantung lantas pembuluh darah menyempit karena penumpukan lemak, kolesterol, atau zat lain yang dikenal dengan plak.

Plak yang menumpuk, sewaktu-waktu dapat pecah dan membentuk gumpalan darah yang menghalangi darah ke jantung sehingga memicu serangan jantung. Akibatnya, jantung tak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan disfungsi organ hingga kematian.

Menurut Vito, serangan jantung pada usia muda saat sering berolahraga terjadi karena kondisi kolesterol yang tidak diketahui. Kolesterol adalah faktor risiko serangan jantung karena merupakan pembentuk plak yang membuat pembuluh darah menyempit.

"Kadang-kadang merasa sehat dan percaya diri, rajin olahraga, menjaga pola makan tapi tidak pernah periksa kesehatan. Jadi, tidak tahu bahwa ada masalah yang bisa mengganggu kesehatan jantung, contohnya kolesterol," tutur Vito yang praktik RS Siloam Karawaci.

Vito menjelaskan kolesterol dapat menumpuk karena pola makan yang tinggi kolesterol. Selain itu, kolesterol juga dapat terjadi karena tubuh yang cenderung membentuk kolesterol tinggi.

"Kolesterol bukan hanya dari pola makan. Orang yang punya kolesterol tinggi ternyata tidak selalu makan tinggi kolesterol seperti gorengan, tapi karena tubuhnya memang cenderung membentuk kolesterol tinggi," ucap Vito.

Selain kolesterol, darah tinggi atau hipertensi juga dapat memicu serangan jantung. "Atlet terlatih pun bisa kena hipertensi," tutur Vito.

Faktor risiko lainnya adalah merokok. Menurut Vito, merokok dapat memicu serangan jantung meskipun mengonsumsi makanan sehat dan rajin berolahraga.

Kondisi kelainan irama jantung juga dapat berbahaya bagi orang yang kerap berolahraga karena juga dapat memicu serangan jantung. Kondisi ini sering kali tidak disadari dan butuh pemeriksaan menggunakan EKG.

"Kelainan irama jantung ini juga berbahaya bagi yang mau olahraga. Bisa saat maraton atau berenang tiba-tiba serangan jantung," ujar Vito.

Untuk mencegah serangan jantung, Vito menyarankan agar setiap orang tetap menerapkan pola hidup sehat dengan makan-makanan bergizi, berolahraga teratur, tidak merokok, dan rutin memeriksa kesehatan.

Berita Lainnya

Index