PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Universitas Lancang Kuning (Unilak) bermitra dengan Masyarakat Pernaskahan (Manassa) Pusat, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) dan Pemerintah Provinsi Riau akan melaksanakan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XVII pada tanggal 26 – 28 November 2018 mendatang. Simposium ini akan dipusatkan di Gedung Perpustakaan Soeman HS dan Unilak.
Dr. Junaidi selaku Ketua Manassa Riau mengatakan bahwa ini merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan kepada Riau sebagai tuan rumah pelaksanaan simposium. Simposium ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Simposium yang bertema manuskrip dan keberagaman budaya Nusantara ini nantinya akan dihadiri oleh para peneliti pernaskahan dari berbagai negara seperti Jepang, Belanda, Jerman, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Dr. Junaidi yang juga selaku Wakil Rektor 1 Unilak juga menegaskan bahwa Unilak sangat mendukung simposium ini sebagai keberadaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sangat penting dalam penyelamatan naskah kuno di Riau.
“Sebagai contoh saat ini British Library yang berada di Inggris memberikan kepercayaan kepada FIB dalam penyelamatan naskah kuno melayu di Riau” tutup Dr. Junaidi.
Simposium ini terbuka untuk umum kami mengajak para pemakalah untuk ikut serta dengan mengirimkan abstrak dan makalahnya. Calon peserta yang berminat dapat menghubungi nomor 0812 7600 095 (Dr. Junaidi), 0812 2775 8086 (Fiqru Mafar), 0878 8865 2558 (Iik Idayanti), dan 0852 6598 7763 (Jefrizal). Calon peserta juga dapat mengunjungi website fib.unilak.ac.id untuk informasi lainnya.