5 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan di Dalam Microwave

5 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan di Dalam Microwave

RIAUREVIEW.COM - Di zaman yang serba sibuk, mobile dan dinamis seperti sekarang, masyarakat dunia memang dituntut bergerak secara cepat, berpacu berkejar-kejaran dengan waktu.

Maka dari itu, aktivitas sehari-hari biasanya dibuat praktis dan seefisien mungkin, salah satunya saat sedang menyiapkan makanan. Makanya, menyiapkan makanan dengan metode dihangatkan dengan bantuan alat microwave jadi andalan banyak orang sehari-hari.

Mulai dari membuat hidangan oatmeal, susu cokelat panas, membuat popcorn, rasanya sulit dibayangkan jika tidak dengan bantuan microwave bukan? Namun, tahukah bahwa ada beberapa jenis produk makanan yang disebutkan sebaiknya tidak dipanaskan di dalam microwave? Apa saja makanan tersebut? Melansir Foxnews, Jumat (16/3/2018) berikut ulasannya:

1. Telur rebus

Entah sudah dikupas atau belum, ketika telur rebus dimasak dalam microwave, kelembapan di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrem, seperti kompor tekanan miniatur, sampai titik di mana telur bisa meledak loh! Bahkan risiko yang lebih parah lagi, telur tidak akan pecah di dalam microwave saat sedang dipanaskan, tapi sesudahnya, yang berarti telur panas yang panas bisa meletus di tangan, di piring, atau bahkan di mulut Anda. Untuk menghindari mengubah telur menjadi bom uap, potong menjadi potongan-potongan kecil sebelum dipanaskan kembali, atau lebih baik lagi sebaiknya dihindari untuk dimasukkan ke dalam microwave sama sekali.

2. Air susu

Banyak ibu baru membekukan dan menyimpan ASI mereka untuk digunakan nanti, dengan catatan bahwa cairan ASI ini tidak dipanaskan kembali dalam microwave. Dengan cara yang sama dengan microwave memanaskan piring berisi makanan secara tidak merata, hal yang sama juga bisa terjadi saat sedang menghangatkan botol berisi air susu ibu ini yang akhirnya membuat titik panas ini bisa membakar mulut dan tenggorokan bayi. Selain itu, ada juga bahaya karsinogen yang datang dengan pemanasan ulang bahan plastik. FDA (Food and Drug Administration) sendiri merekomendasikan agar susu dan susu formula dicairkan dan dipanaskan kembali di dalam panci di atas kompor, atau gunakan air keran panas.

3. Daging olahan

Daging olahan atau processed meat sering mengandung bahan kimia dan pengawet yang tujuannya memang memperpanjang usia masa simpannya. Sayangnya, microwave bisa membuat zat-zat itu menjadi lebih buruk bagi kesehatan. Memasukkan makanan olahan ke dalam microwave, kita tidak sadar bahwa hal ini akan bisa membuat diri kita terkena perubahan kimiawi seperti kolesterol yang teroksidasi dalam prosesnya.

Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, sebuah studi di jurnal Food Control menunjukkan bahwa memanaskan daging olahan dengan semburan radiasi gelombang mikro berkontribusi pada pembentukan produk oksidasi kolesterol (COP), yang berkaitan dengan perkembangan penyakit jantung koroner. Dibandingkan dengan metode persiapan makanan lainnya, metode memanaskan daging olahan ke dalam microwave disebutkan lebih besar memasukkan risiko COP tersebut ke dalam makanan.

4. Nasi

Menurut Food Standards Agency, nasi yang dihangatkan di dalam microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan. Isu ini sendiri muncul kurang lebih karena adanya kehadiran bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus. Panas membunuh bakteri ini, namun bisa menghasilkan spora yang beracun, yang menurut temuan dalam International Journal of Food Microbiology juga tahan akan panas.

Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi keluar dari microwave dan didiamkan pada suhu kamar, spora yang dikandungnya bisa berlipat ganda dan menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi (lingkungan lembab dari nasi hangat menjadikannya tempat berkembang biak yang ideal). Seperti yang dijelaskan di situs web pemerintah AS tentang Keamanan Pangan: "B. Cereus adalah sejenis bakteri yang menghasilkan racun. Racun ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit, satu jenis ditandai dengan diare, dan yang lainnya disebut racun emetin yang ditandai dengan mual dan muntah. Untuk menghindari beras yang terkontaminasi, panaskan hingga hampir mendekati mendidih dan jaga agar tetap hangat (di atas 140 derajat F) sehingga makanan tetap aman.

5. Ayam

Harus selalu diingat dan disadari tentang gelombang mikro pada microwave adalah panasnya tidak selalu membunuh bakteri, karena gelombang mikro panas dari luar bukan bagian dalamnya. Dengan demikian, makanan yang dihangatkan, dipanaskan di dalam microwave rawan bakteri tertentu, memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan penyakit saat sel bakteri ini bertahan. Salah satunya daging ayam yang disebutkan berisiko terkena salmonella, bisa menjadi makanan berbahaya bagi microwave. Sebelum makan ayam, Anda harus memasaknya secara menyeluruh terlebih dahulu agar menghilangkan semua bakteri yang ada, karena kembali lagi gelombang mikro microwave tidak sepenuhnya atau merata memasak semua bagian daging, sehingga memunculkan peluan bisa saja daging ayam ini masih tertinggal bakteri yang masih hidup, contohnya salmonella.

Diketahui lebih lanjut, dalam sebuah penelitian, dari 30 partisipan yang memanaskan daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit, sedangkan 20 orang yang menggunakan teknik tradisional menggunakan wajan di atas kompor tetap baik-baik saja tanpa keluhan. Ini menunjukkan berapa banyak bakteri yang bisa bertahan dalam daging saat microwave, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.

Sumber: lifestyle.okezone.com

Berita Lainnya

Index