Di Masa Pandemi, Tim Dosen Unilak Bantu Warga Limbungan Agar Sampah Membawa Berkah

Di Masa Pandemi, Tim Dosen Unilak Bantu Warga Limbungan Agar Sampah Membawa Berkah

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Semenjak Pandemi Covid 19 kegiatan di rumah tangga semakin bertambah, banyak warga yang memanfaatkan wakktu dengan hobi baru, yaitu berkebun dan menanam bunga. Kegiatan rumah tangga  banyak menghasilkan sampah. Sampah sampah dari rumah tangga saat ini sudah dapat diolah menjadi pupuk kompos bahkan dapat membawa berkah.

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang sampah rumah tangga menjadi kompos, Tim dosen Universitas Lancang Kuning, yaitu Lativa Siswati, Ambar Tri Ratna Ningsih dan David Setiawan melakukan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai beberapa waktu lalu.  Jumlah peserta sekitar 15 orang  yang didominasi ibu-ibu. Kegiatan ini juga peningkatan Tri Darma Perguruan Tinggi dosen Unilak.


Menurut Lativa saat dihubungi, Sabtu(31/10), setiap rumah mulai dari saat ini harus memiliki kesadaran pengetahuan tentang sampah. Sampah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa atau dari hasil sampah yang berasal dari pekarangan rumah dan sisa pengolahan bahan pangan rumah tangga.  Sampah organik ini bila dikelola dengan baik maka akan dapat diubah menjadi kompos yang dapat digunakan untuk menghijaukan lingkungan rumah.

"Kesadaran tentang sampah sangat penting, sudahkah mengumpulkan sampah, sudahkah memilah sampah, dan sudah ngompos di rumah?"

Dijelaskan Lativa, bahwa penelitian tentang pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sudah banyak dilakukan dan hasil penelitian menunjukkan hal yang positif, bahkan ada yang menjadi sumber penghasilan keluarga.

"Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai  sudah memiliki Bank Sampah, tetapi untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Kader Bank Sampah dan RW masih belum memiliki pengetahuan tentang sampah. Maka dari itu  Tim Pengabdian Masyarakat Unilak hadir untuk memberikan pengetahuan tentang sampah, " ujar Lativa

Dijabarkan Lativa, kegiatan ini juga bentuk transfer pengetahuan, dari sini akan lahir kader Bank Sampah, sehingga akan lebih optimal mengelola sampah yang sudah terkumpul di  masing-masing RW.

Dalam pelaksanaan pengabdian ini metode yang digunakan kepada masyarakat adalah dengan penyadaran, penyuluhan, demonstrasi, dan evaluasi.  Penyadaran ditujukan untuk memberikan kesadaran pada anggota masyarakat RW 09  bahwa pengelolaan sampah menjadi kompos akan berdampak positif terhadap lingkungannya.

Sementara penyuluhan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar mulai dari rumah sudah mengolah sampah, sehingga lingkungan akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi keluarganya.  Demontrasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara langsung, baik melalui tayangan gambar, dan praktIk langsung membuat kompos dari sampah rumah tangga.  Dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mitra sebelum dan sesudah kegiatan, dan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan tersebut.

"Selama melakukan monitoring sejak bulan Juli - hingga November terjadi peningkatan pengetahuan peserta 20-100%, bahkan sampah telah menjadi penghasilan tambahan, sampah membawa berkah bagi masyarakat RW 09 Kelurahan Limbungan, " sebut Lativa

Berita Lainnya

Index