DPR Apresiasi Airlangga soal Bantuan Ribuan Oksigen ke India

DPR Apresiasi Airlangga soal Bantuan Ribuan Oksigen ke India

RIAUREVIEW.COM --Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengapresiasi langkah Menteri Koordinator Perekonomian RI sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto. Diketahui, Airlangga mengkoordinir pengiriman bantuan ribuan oksigen untuk India.

Ia menilai sumbangan yang diberikan ini merupakan bentuk nyata upaya pemerintah Indonesia untuk membantu India lepas dari krisis COVID-19.
 
"Indonesia sebagai negara sahabat India, langsung bergerak, dan yakin India dapat segera lepas dari krisis COVID-19. Kami apresiasi langkah Pak Airlangga yang berinisiatif melakukan diplomasi 'tangan di atas' bagi India. Diplomasi 'tangan di atas' ini sebaik-baiknya diplomasi," sebut Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).
 
Meutya pun menyebutkan sebagai negara G-20, sudah waktunya bagi Indonesia membantu negara-negara lain melalui diplomasi 'tangan di atas'. Menurutnya, diplomasi 'tangan ke atas' ini bukan hal yang baru sebab Komisi I DPR RI selama ini pun cukup concern dan mendukung langkah pemerintah menerapkan diplomasi model ini.
 
"Dalam rapat-rapat bersama pemerintah, Komisi I DPR RI terus meminta pemerintah untuk tidak hanya aktif menerima bantuan penanganan COVID-19 dari negara lain tetapi juga proaktif membantu negara lain yang tengah berada dalam kesulitan," ujarnya.
 
Untuk itu, Meutya mengungkap pihaknya terus mendukung berbagai upaya pemerintah India untuk keluar dari krisis gelombang kedua COVID-19. Ia pun menilai kondisi di India saat ini telah mempengaruhi penanganan COVID-19 di seluruh dunia. Bahkan, hampir semua negara saat ini kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan.
 
"Kami juga meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di India untuk berhati-hati dan tetap patuhi protokol kesehatan, serta menghubungi Kedutaan Besar RI di New Delhi untuk meminta bantuan," katanya.
 
Selain itu, Meutya juga meminta agar warga di seluruh Indonesia semakin ketat menjaga protokol kesehatan dan tidak mudik sesuai anjuran pemerintah.
 
Sementara itu, diberitakan sebelumnya pada Sabtu (8/5) lalu, India mencetak rekor baru yakni sejumlah 4.187 kasus kematian dalam sehari. Tak hanya itu, dilaporkan juga adanya penambahan kasus baru COVID-19 hingga 401.078 kasus.
 
Tingginya kasus kematian ini diketahui membuat krematorium di India tidak berhenti beroperasi. Sementara di rumah sakit, kelangkaan oksigen membuat banyak orang tidak mendapat oksigen yang cukup dan memperparah kondisi pasien COVID-19.
 
Sumber: [detik.com]

Berita Lainnya

Index