Saat Teror Berlangsung Posisi YS di Pekanbaru, Kabur Setelah Orang Suruhannya Tertangkap

Saat Teror Berlangsung Posisi YS di Pekanbaru, Kabur  Setelah Orang Suruhannya Tertangkap
Suasana ekspos ungkap kasus aksi teror.

RIAUREVIEW.COM --Para pelaku dalam aksi teror pelemparan kepala binatang ke kediaman Humas Kejati Riau Muspidauan dan pelemparan Bom Molotov ke kediaman Nasir Penyalai lengkap sudah tertangkap.

Otak pelaku dari aksi teror tersebut disergap polisi di sebuah rumah makan di Kota Padang pada Jumat (28/5/2021) pagi. Otak pelaku inisial YS sempat buron selama hampir tiga bulan.

Aksi teror itu dilakukan komplotan YS pada Maret 2021 lalu, aksi pertama pada 3 Maret 2021 melemparkan molotov ke kediaman Nasir Penyalai dan mencoret dinding dengan kata kasar.

Kemudian pada 5 Maret 2021, komplotan tersebut kembali meneror kediaman Humas Kejati Riau Muspidauan dengan melemparkan potongan kepala anjing dan sebilah pisau.

Ternyata, pelaku YS alias Yose masih berada di Kota Pekanbaru saat aksi tersebut dilakukan oleh orang suruhannya. Namun berhasil melarikan diri setelah orang suruhannya tertangkap.

"Masih di Pekanbaru, (setelah) penangkapan terhadap tiga orang (orang suruhan) disitulah timbul niat pelaku YS untuk pergi dari Pekanbaru," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumbatoruan saat ekspos, Minggu (30/5/2021).

Pelaku YS dalam aksi teror ini berperan sebagai penyandang dana dan juga yang merencanakan aksi tindak pidana tersebut.

"Peran YS penyandang dana yang memberikan operasional, dan dia sebagai inisiator. Merencakan secara spontan," singkat Juper.

Sebelumnya, beberapa pelaku lainnya sudah berhasil diamankan. Ada dua pelaku yang berhasil diamankan, Rabu (10/3) lalu. Masing-masing IP (39) dan DW (39).

Keduanya berhasil diamankan atas petunjuk dari keterangan saksi dan alat bukti. Tim mendapatkan informasi bahwa diduga pelaku IP sedang berada di rumah yang berada di dalam Kantor LAM (Lembaga Adat Melayu) Kota Pekanbaru.

Selanjutnya tim langsung melakukan penggerebekan di rumah diduga pelaku tersebut. Tanpa perlawanan berarti akhirnya ia berhasil diamankan.

Ketika yang bersangkutan dilakukan interogasi, pelaku mengakui perbuatan yang dilakukannya berupa melempar kepala anjing ke kediaman korban.
Selain itu ia juga menyiram bensin ke kediaman M Nasir Penyalai.

Menurut pengakuan IP, ia melakukan perbuatan tersebut bersama dengan tiga orang rekan lainnya.

Selanjutnya tim langsung bergerak menuju ke rumah pelaku DW dan juga berhasil mengamankannya beserta sepeda motor yang digunakannya saat melakukan perbuatan mereka tersebut.

Dua orang diduga pelaku ini langsung dibawa ke Polresta Pekanbaru guna diproses lebih lanjut.

Lalu Tim Opsnal Ditreskrimum Polda Riau menangkap TS alias Bob (37), ia tertangkap di rumah keluarganya di Jalan Lintas Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Kamis (20/5/2021) lalu.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2021), TS alias Bob merupakan pelaku pelemparan kepala anjing dirumah Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau Muspidauan serta turut serta dalam percobaan pembakaran di rumah M Nasir Penyalai.

"Dengan penangkapan TS alias Bob, masih sisa seorang tersangka dalam DPO yang belum ditangkap, yakni J yang merupakan otak pelaku," ungkap Narto.

Mantan Kabid Humas Polda Sultra ini menjelaskan, aksi teror tersebut dilatar belakangi ada oknum yang tidak senang dengan hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM (Lembaga Adat Melayau) Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu di Hotel Furaya. Dimana Humas Kejati Riau, Muspidauan terpilih menjadi Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru.

"Kasus ini dilatarbelakangi Musda LAM Kota Pekanbaru, dimana dalam musyawarah tersebut ada pergantian kepemimpinan. Dan yang terpilih menjadi Ketua hariannya adalah Muspidauan dari musyawarah daerah luar biasa tersebut," ujarnya.

Kemudian selain ada yang tidak senang dengan terpilihnya Muspidauan sebagai Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru, ternyata oknum yang melakukan teror itu juga ingin menguasai fasilitas yang ada di LAM Kota Pekanbaru.

"Tujuannya adalah supaya mereka bisa tetap eksis di property yang dimiliki LAM Kota Pekanbaru," bebernya.
 

Berita Lainnya

Index