Gelar Workshop Nasional CoE MBKM, Lulusan Fahutan Unilak Semakin Unggul

Gelar Workshop Nasional CoE MBKM, Lulusan Fahutan Unilak Semakin Unggul

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru menggelar workshop kurikulum program studi Kehutanan Fakultas Kehutanan (Fahutan) menjadi center of excellence Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),Rabu(1/09/2021).

Pelaksanaan workshop diikuti secara hybrid (daring dan luring), peserta dari luar Unilak  bergabung dengan aplikasi zoom, sementara pembukaan workshop dilakukan di hotel Pangeran, dibuka oleh Rektor Unilak Dr. Junaidi, SS, M. Hum.

Workshop yang diadakan Fahutan merupakan rangkaian program yang dilakukan setelah Fahutan lolos hibah center of excellence program MBKM untuk skema satu prodi Kehutanan di Indonesia yang digagas oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Dikti yang telah diumumkan bulan April lalu.

Beberapa rangkaian kegiatan MBKM yang dilaksanakan dari April-November 2021 meliputi pengembangan kurikulum MBKM diawali dengan FGD, penyusunan pedoman pelaksanaan MBKM, kerja sama implementasi MBKM, lokakarya kurikulum Prodi Kehutanan berorientasi MBKM.

"Workshop saat ini adalah program ke empat yang telah dilakukan dari 7 program yang telah direncanakan sebagai konsekuensi atas terpilihnya Fahutan Unilak sebagai pemenang program, "ujar Ir. Emy Sadjati,  M. Si, IPM Dekan Fahutan Unilak saat memberikan sambutan.

Dikatakannya dalam pelaksanaan, Fahutan Unilak telah menjalin kerja sama yang dituangkan dalam MoU dan MoA dengan  PT Arara Abadi, kemudian MoU dan MoA dengan Universitas Simalungun (USI) Sumut,  dan secara internal MoU dan MoA dengan Fakultas Hukum, dan akan kerja sama dengan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Prodi Manajemen  Fakultas Ekonomi Unilak.

"Terimakasih kepada Direktorat Pembelajaran Belmawa Dikti yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada Fahutan lolos hibah program MBKM center of excellence dan juga Rektor Unilak memberikan dukungan dana dan selalu hadir. Dan PT Arara Abadi, pihak lainya sehingga ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam waktu dekat Fahutan Unilak akan mengirimkan mahasiswa untuk magang selama 19 minggu di PT Arara Abadi, pada tahap awal ini  akan mengirimkan 4 orang mahasiswa . Ujar Emy.

Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. Rinekso Soekmadi, M.ScF, Trop,  dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Dr.Ir. Endro Siswoko, MM, IPU Ketua bidang pengembangan usaha Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI),  Ir. Agus Budi Ikhtiyar Kepala Perencanaan PT Arara Abadi dan Wakil Dekan 1 Fahutan Unilak  Ambar Tri Ratnaningsih. S.Hut, M.Si. Sebagai moderator Dr. Ir. Erva Yenri, M.Si. 30 perguruan tinggi di Indonesia ambil bagian dalam workshop ini dan hadir secara daring (zoom), walau digagas secara daring dan luring dialog dan diskusi berlangsung dinamis.

Untuk peserta cukup menyebar dimulai dari Banda Aceh, Jambi, Sumater Barat, Palangkaraya, Ambon, Makkasar, Halmahera, Labuha, Ternate, kemudian  Universitas Negeri Jakarta,  dan Universitas Langlang Buana.

Sementara itu, Rektor Unilak Dr. Junaidi dalam sambutannya menyebutkan keberhasilan Fahutan Unilak lolos program MBKM merupakan prestasi dan karunia, manfaatnya tidak hanya untuk Prodi Kehutanan, tapi prodi Fahutan menjadi model/contoh di Unilak untuk kampus merdeka.

"Bukan perkara mudah bisa lolos program ini, perlu merumuskan kebijakan, aturan, perencanaan dan implementasi dari program MBKM, dan Fahutan berhasil, prodi-prodi lainnya di Unilak akan belajar apa yang telah berhasil diraih Fahutan." sebut Rektor.

Disebutkan Rektor Unilak, program MBKM ini terasa sangat cepat sekali, maka Unilak melakukan percepatan untuk menyesuaikan dan ini tantangan, merumuskan ulang, merumuskan kembali kurikulum yang sudah disusun, kampus memberikan pilihan untuk melakukan hal hal yang lebih dekat dengan dunia industri dan Fahutan didukung oleh PT Arara Abadi, sehingga dalam waktu dekat mahasiswa Fahutan akan magang selama 19 minggu dan ini diakui/dikonversi sks nya 18. Dan kekuatan kita dalam menjalankan MBKM adalah network atau mitra, maka kurikulum harus disesuaikan dengan industri dan ini yang didorong pemerintah (dikti). (Rls)

Berita Lainnya

Index