Presiden Prancis Kutuk Kekerasan yang Tewaskan 58 Warga Palestina

Presiden Prancis Kutuk Kekerasan yang Tewaskan 58 Warga Palestina

PARIS, RIAUREVIEW.COM -Kecaman mengalir untuk aksi kekerasan Israel terhadap demonstran Palestina di perbatasan Gaza. Salah satunya datang dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mengutuk kekerasan oleh tentara Israel.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/5/2018), pernyataan kantor kepresidenan Prancis menyebut Macron telah berbicara via telepon dengan Raja Yordania Abdullah dan Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Senin (14/5) waktu setempat, untuk membahas bentrokan maut di Gaza.

Macron berencana untuk berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu via telepon pada Selasa (15/5) waktu setempat. 

Bentrokan maut di perbatasan Gaza antara demonstran Palestina dengan tentara Israel telah menewaskan 58 orang, yang semuanya warga Palestina. 

Bentrokan terjadi saat aksi warga Palestina memprotes pembukaan Kedubes AS di Yerusalem dan memperingati 'Nakba' atau 'malapetaka'saat ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka pada tahun 1948.

Hari Senin (14/5) waktu setempat tercatat sebagai hari paling berdarah bagi warga Palestina sejak tahun 2014. Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebut sekitar 2.700 orang lainnya luka-luka, akibat terkena peluru sungguhan maupun gas air mata.

"(Macron) Menyesalkan banyaknya jumlah korban tewas warga sipil Palestina di Gaza hari ini dan dalam beberapa pekan terakhir," demikian pernyataan kantor kepresidenan Prancis pada Senin (14/5) waktu setempat.

"Dia (Macron-red) mengutuk kekerasan pasukan bersenjata Israel terhadap para demonstran," imbuh pernyataan itu.

Dalam pernyataan ini, Macron juga menegaskan kembali sikap pemerintahnya yang menentang pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Berita Lainnya

Index