PAN Khawatir orang Bawa Alquran Dicurigai Teroris

PAN Khawatir orang Bawa Alquran Dicurigai Teroris

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM  --Partai Amanat Nasional (PAN) mempertanyakan alasan kita suci umat Islam, Alquran dijadikan barang bukti suatu tindak pidana kejahatan, seperti terorisme.

"Apa maksudnya Alquran sebagai barang bukti? Apakah karena ditemukan di tempat atau rumah terduga teroris? Takutnya, ada multi tafsir," kata Wakil Sekjen DPP PAN Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis pada wartawan, Sabtu (19/5) republika.co.id.

Ia khawatir apabila Alquran tetap menjadi barang bukti, maka setiap orang yang memiliki kitab suci tersebut dicurigai sebagai terduga teroris. Menurut dia, hal itu malah membahayakan dan berpotensi menimbulkan kegelisahan.

Dengan demikian, Saleh mengatakan, PAN menolak dengan tegas Alquran dijadikan sebagai barang bukti tindak terorisme. Pasalnya, Alquran adalah kitab suci umat Islam yang harus dihormati dan dijaga oleh semua pemeluknya. Sehingga, wajar apabila setiap rumah orang Muslim memiliki Alquran.

Saleh mengingatkan perlu ditegaskan, tindakan terorisme tidak ada sangkut pautnya dengan agama apapun. Ia beranggarapan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang dibungkus dengan wajah agama.

Padahal, ia menegaskan bagi umat Islam, tindakan terorisme itu sangat merugikan. Sebab, umat Islam mengecam dan membenci terorisme, dan menginginkan kedamaian dan ketentraman.

"Ini adalah ajaran dan tuntunan Alquran. Mana mungkin kitab suci yang mengajarkan perdamaian seperti itu jadi barang bukti kejahatan," ujar Saleh.

Dengan demikian, ia meminta kepolisian memberi klarifikasi terkait masalah ini. Menurut dia, penjelasan dan klarifikasi sangat diperlukan agar terbangun kesepahaman yang utuh antara kepolisian dan masyarakat dalam memerangi terorisme.

Berita Lainnya

Index