Tembakau Bunuh 1 Orang Setiap 6 Detik

Tembakau Bunuh 1 Orang Setiap 6 Detik

RIAUREVIEW.COM -Merokok bukanlah kebiasaan baik yang harus dibanggakan. Buat para perokok, kamu seharusnya berusaha mengurangi karena ada efek sampingnya bagi kesehatan, terutama mempengaruhi otak.

Telah disebutkan para ahli, fakta yang terbukti bahwa produk tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan. WHO mengungkapkan, penggunaan tembakau membunuh satu orang setiap 6 detik. Jadi setiap tahunnya diperkirakan sebanyak 6 juta kematian per tahun.

Perlu diketahui, ada 100 dari 600 bahan kimia dari rokok menimbulkan efek beracun yang mematikan pada tubuh manusia, terutama di bagian sistem sarafnya.

Salah satunya ialah nikotin dari asap tembakau bisa mencapai ke otak hanya dalam 8 detik setelah inhalasi. Karena struktur kimianya meniru neurotransmitter yaitu asetilkolin, yang membuat nikotin memanipulasi beberapa reseptor spesifik yang mengontrol pergerakan otot, memori, pernapasan, dan rangsangan saraf.

Lebih lanjut, paparan nikotin dapat mempengaruhi fungsi biokimia dan fisiologis. Nantinya dapat mengganggu hormon seseorang, seperti endorfin hingga kortisol yang menimbulkan reaksi tertentu.

Dilansir Thehealthsite, Rabu (30/5/2018), nikotin mempengaruhi penembakan saraf, baik dengan mengikat situs aktif atau dengan melepaskan neurotransmitter seperti dopamine, noradrenalin dan serotonin. Tindakan ini menghasilkan lonjakan dan aktivitas mental yang tiba-tiba berhenti sementara.

Tak sekedar itu, nikotin juga dapat memagari otak dari zat yang tidak diinginkan yang dapat masuk melalui darah. Istilahnya blood brain barrier, yang meningkatkan risiko gangguan neurologis seperti stroke, penyakit iskemik pembuluh kecil dan demensia vaskular.

Penyakit tersebut terjadi karena otak terpapar racun yang memicu proses oksidatif dan terjadi inflamasi. Pada gilirannya menyebabkan kerusakan saraf yang mungkin menyebabkan penyakit alzheimer, multiple sclerosis dan degenerasi neurologis progresif.

Sementara bagi ibu hamil, jika merokok aktif atau pasif, paparan asapnya sangat berpengaruh ke janin. Perkembangan otaknya juga mudah terganggu, terlebih bisa memicu kecemasan dan gangguan mental.

Dr Janet Audrian telah membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan asupan nikotin. Termasuk nantinya memicu depresi, mengganggu kemampuan kognitif, hingga meningkatkan risiko demensia.

Karena itu, sangat penting diingat bahwa seorang perokok bisa mengalami risiko gangguan otak dan saraf tanpa disadari. Tak heran bahwa nantinya seorang perokok menerima risiko berbahaya dari ancaman penyakit kanker atau gangguan neurologis

Berita Lainnya

Index