Mayoritas Korban Wafat Akibat Erupsi Marapi Luka di Kepala karena Tertimpa Batu Besar

Mayoritas Korban Wafat Akibat Erupsi Marapi Luka di Kepala karena Tertimpa Batu Besar
Tim gabungan mengevakuasi korban letusan Gunung Marapi. (Antaranews.com)

RIAUREVIEW.COM --Sebanyak 23 pendaki dinyatakan wafat atau meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ahad (3/12/2023). Mayoritas korban mengalami luka fraktur di bagian kepala dan tubuh akibat tertimpa batu-batu besar.

Dikutip dari Liputan6.com, para korban juga mengalami semburan panas secara langsung karena posisinya berada di puncak saat Gunung Marapi meletus.

Untuk menolong para korban, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyiagakan tenaga kesehatan dokter di sejumlah fasilitas kesehatan dan posko kesehatan di sekitar wilayah letusan.

Ketua Umum PB IDI, Moh. Adib Khumaidi, menyampaikan, kesiapan para tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil koordinasi IDI Wilayah Sumatera Barat dengan IDI Cabang di area terdampak. Bekerja sama pula dengan sejumlah lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Kedokteran Kepolisian.

Dalam keterangan yang sama, Ketua IDI Wilayah Sumatera Barat, Roni Eka Sahputra menjelaskan bahwa IDI Wilayah Sumatera Barat melibatkan empat IDI cabang di area terdampak. Yakni IDI Cabang Agam, IDI Cabang Tanah Datar, IDI Cabang Padang Panjang, dan IDI Cabang Bukittinggi.

Operasional Puskesmas 24 Jam

Wakil Ketua II PB IDI, Pom Harry Satria, menyampaikan bahwa saat ini IDI bersama dengan lembaga terkait telah melakukan operasional Puskesmas 24 jam di wilayah terdampak.

Ini dilakukan dengan memberdayakan para tenaga kesehatan setempat, dibantu relawan Tim Bantuan Medis Hippocrates Emergency Team Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, serta para dokter dari kepolisian.

Sementara untuk penanganan lebih lanjut, para korban yang dievakuasi dirujuk ke Fasilitas Kesehatan di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Skrining Dampak Pasca Erupsi

IDI Wilayah Sumatera Barat akan berkoordinasi dan menggandeng sejumlah perhimpunan profesi di bawah naungan IDI untuk melakukan skrining dampak pasca erupsi di sekitar wilayah Gunung Marapi.

PB IDI mengingatkan masyarakat luas yang ingin melakukan pendakian di gunung berapi aktif maupun pasif di seluruh wilayah Indonesia agar melakukan pelaporan terlebih dahulu melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Dengan melampirkan data diri lengkap sesuai ketentuan, serta tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan pendakian apabila situasi tidak memungkinkan.***

 

 

 

SUMBER: Liputan6.com

Berita Lainnya

Index