Klaim Berlebihan Produk Skincare : Pengaruh Besar Influencer

Klaim Berlebihan Produk Skincare : Pengaruh Besar Influencer
Farah Zahirah Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

RIAUREVIEW.COM --Skincare merupakan serangkaian perawatan mandiri yang dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit, melindungi dari kerusakan dan memperbaiki penampilan kulit. Hal ini harus dilakukan secara rutin agar memperoleh hasil yang sesuai diinginkan secara maksimal. Rutin perawatan kulit biasanya terdiri dari beberapa langkah seperti pembersihan, pengelupasan, pelembapan dan perlindungan kulit terhadap sinar matahari.   

Penggunaan produk harus sesuai dan tepat dengan jenis kulit atau permasalah kulit kalian sendiri, seperti jerawat yang biasanya diderita oleh kalangan remaja, flek di usia dewasa, kulit kering, hingga penuaan dini atau hiperpigmentasi yang sangat penting di capai agar memperoleh hasil yang optimal. Terkhususnya kaum wanita, tentu mengetahui betapa pentingnya penggunaan skincare untuk mempercantik wajah mereka sendiri. Skincare juga banyak melibatkan hal lain seperti gaya hidup sehat yang termasuk hidrasi yang cukup, pola makan seimbang dan tidur yang cukup karena memang hal hal tersebut sangat mempengaruhi kesehatan wajah kalian.

Overclaim merupakan tindakan yang membuat klaim atau pernyataan tentang suatu yang berlebihan, tidak realistis, tidak didukung oleh bukti ilmiah bahkan tidak sesuai dengan kenyataan dari produk itu sendiri. Overclaim sering terjadi di industri kecantikan dimana penjual berusaha menarik perhatian dari pembeli dengan memberikan janji janji besar. Saya sangat prihatin dengan kejadian overclaim yang sering terjadi di lingkup perskincarean ini. Overclaim tidak hanya menyesatkan pembeli tetapi juga merusak reputasi dari merk skincare itu sendiri secara keseluruhan. Memberikan klaim yang berlebihan tentang bagusnya produk tanpa bukti ilmiah yang memadai tentu menimbulkan harapan besar dan sering kali dihadapkan dengan kekecewaan.

Kita sebagai pemakai yang membeli produk berdasarkan janji janji kosong sering kali menghabiskan banyak uang untuk hasil yang tidak sesuai karena saat menggunakan produk skincare kulit kita mengalami ketidakcocokan. Perlu kita ketahui bahwa dalam penggunaan skincare, kulit kita perlu penyesuaian. Jika sesuai berarti itu cocok di kulit kita, jika tidak, tentu akan menimbulkan permasalahan baru seperti iritasi ataupun kondisi kulit yang semakin parah. Hal ini tentu banyak merugikan secara finansial bahkan dapat mengurangi kepercayaan kita sebagai pemakai. Dampak yang lebih buruknya adalah bisa saja beberapa produk yang overclaim mungkin mengandung bahan yang tidak aman atau belum teruji dengan baik, yang dapat menimbulkan resiko kesehatan yang merugikan pengguna. Misalnya, penggunaan bahan kimia yang keras dan tidak sesuai dalam produk yang digunakan untuk mengobati jerawat ataupun anti penuaan, hal ini nantinya dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang. 

Sebagai pemakai, tentunya kita perlu edukasi mengenai seperti apa produk yang layak untuk dipakai dan sekiranya akan cocok pada wajah kita. Penting untuk diberikan informasi yang jelas, akurat, dan sesuai sehingga dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kebutuhan kulit kita sendiri. Kita harus lebih kritis dan tidak mudah tergoda oleh janji janji dari penjual. Harus mempelajari dan memahami bahan-bahan aktif yang terbukti efektif, membaca ulasan dari sumber terpercaya atau penilaian dari produk itu sendiri, dan berkonsultasi dengan profesional seperti ke dokter kulit ataupun ke dokter kecantikan untuk menghindari dari jebakan overclaim ini sendiri. Secara keseluruhan, tentunya penting untuk mengedepankan kejujuran dan integritas dalam industri skincare, penjual harus dapat membangun kepercayaan konsumen dan mendorong penggunaan produk yang memang benar benar bermanfaat bagi kesehatan kulit.

Namun, hal ini menjadi sulit untuk dilaksanakan karena keterkaitan influencer yang sering melakukan tindakan overclaim ke produk skincare yang mereka pasarkan. Mungkin banyak dari kita yang mengetahui bahwa isu mengenai terbongkarnya overclaim terhadap beberapa produk skincare menjadi topik hangat belakangan ini. Influencer, terutama dibagian platform media sosial, memiliki pengaruh besar terhadap pola konsumsi produk skincare, karena mereka merupakan patokan atau referensi utama bagi banyak pengikut akunnya. Namun dalam banyak kasus, influencer sendiri turut berperan dalam memperbesar masalah overclaim ini. Banyak influencer yang mempromosikan produk skincare tanpa benar benar memahami atau menguji klaim klaim yang ada dalam produk tersebut. Mereka sering kali hanya berfokus pada penawaran komersial dan tidak mengonfirmasi apakah klaim diberikan oleh skincare tersebut benar adanya atau tidak. 

Ada juga kecendrungan dimana influencer sering kali mendapatkan bayaran besar untuk mempromosikan produk tertentu tanpa memberikan penilaian objektif atau berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Bahkan ada yang melakukan promosi tanpa mencoba atau memakai produk itu sendiri. Hal ini tentu mengarah pada potensi penyebaran klaim berlebihan yang menyesatkan, karena pengikut mungkin merasa produk tersebut bekerja hanya berdasarkan rekomendasi dari seseorang yang mereka yakini.

Selain itu, dalam dunia maya, terkadang sulit bagi pemakai atau pembeli membedakan antara ulasan yang jujur dan promosi atau endorse berbayar. Terkadang mereka mengatakan bahwa review atas suatu produk tersebut atas keinginan mereka sendiri tanpa diendorse padahal kenyataan yang ada adalah sebaliknya demi menarik pembeli yang tinggi. Banyak influencer yang menggunakan klaim produk sangat meyakinkan, meskipun mereka mungkin kurang atau tidak memiliki pengetahuan atau pelatihan yang cukup untuk menilai keefektifan dan keberhasilan produk tersebut dalam menangani permasalahan kulit. Ini tentunya semakin memperburuk masalah, karena kita sebagai pemakai akan tergoda oleh klaim tersebut sehingga tidak melakukan riset lebih lanjut apakah klaim itu benar benar dapat dipertanggungjawabkan.

Namun, harus kita ketahui, tidak semua influencer bersikap demikian. Ada juga influencer yang lebih berhati-hati dan memilih untuk merekomendasikan produk yang sudah terbukti aman dan efektif untuk penggunanya. Mereka biasanya melakukan riset terlebih dahulu seperti mereka menggunakan produk itu sendiri secara langsung dalam jangka beberapa hari untuk memastikan bahwa produk yang mereka promosikan sesuai dan aman digunakan sehingga mendukung klaim klaim tersebut

Sebagai influencer tentunya dapat melakukan beberapa langkah penting untuk mengurangi klaim yang berlebihan yang memastikan bahwa produk yang mereka rekomendasikan jujur benar benar bermanfaat bagi pengikutnya. Influencer tentu harus bisa memilih produk skincare yang dipromosikan terbukti efektif dan aman, pastikan produk tersebut memiliki bukti ilmiah atas klaimnya. Jangan tergoda untuk mempromosikan produk hanya karena tawaran finansial yang menarik. Saat mempromosikan produk skincare, influencer tentu harus memberikan penjelasan yang jelas dan realistis. Sebagai pemakai kita juga harus pandai dalam memilih milih informasi dan marketing yang tersebar di sosial media. Jangan mudah termakan dengan iklan, terkadang pemakai pun terlalu berlebihan sehingga memiliki nafsu besar untuk mencoba semua produk tanpa memikirkan kesehatan kulitnya sendiri. Karena kita sebagai pemakai membutuhkan banyak edukasi terkait dengan kandungan kandungan kimia yang terdapat di dalam skincare itu sendiri. Harus mempelajari bahan bahan yang terdapat dalam produk skincare dan memahami fungsinya. Pastikan produk yang kita gunakan tidak menggunakan bahan yang membuat alergi atau tidak cocok dengan kulit kita. Dapat juga dengan mencari ulasan terkait produk tersebut dari berbagai sumber, namun jangan hanya mengandalkan testimoni pribadi dari influencer itu sendiri karena belum tentu mewakili pengalaman mayoritas pengguna. Kalau memungkinkan, kita bisa menggunakan sampel produk saja sebelum membeli yang ukuran fullnya. Jika masih ragu ragu, akan lebih baik jika mengkonsultasikan permasalahan kulit kepada yang ahli seperti ke dokter kecantikan atau dokter kulit langsung. Kita harus ingat bahwa perawatan kulit memerlukan waktu dan harus konsisten dalam menggunakannya agar memperoleh hasil. Jangan berharap hasil instan dari produk apapun. Setiap kulit itu berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda juga.

 

 

Berita Lainnya

Index