Darmin: Pelemahan Rupiah Bisa Pengaruhi Inflasi

Darmin: Pelemahan Rupiah Bisa Pengaruhi Inflasi
Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai pelemahan nilai tukar rupiah hingga Rp14.700-an per dolar AS berpotensi menekan laju inflasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pelemahan nilai tukar rupiah dari hari ke hari hingga menyentuh Rp14.700-an per dolar AS berpotensi menekan laju inflasi.

Sebab, pelemahan rupiah membuat biaya impor barang ke dalam negeri menjadi lebih mahal. Namun, importir sebelumnya tidak berani cepat mengerek harga demi menjaga daya beli dan permintaan masyarakat. Walhasil, biasanya importir memilih jalan tengah dengan mengurangi potensi keuntungan yang bisa didapat. 

Hanya saja, langkah itu tak bisa terus-menerus dilakukan ketika rupiah kian anjlok karena ujung-ujungnya importir bisa merugi. Mau tidak mau, importir harus mulai menaikkan harga jual barang impor ke konsumen. Kenaikan harga itu akan membuat inflasi meningkat. 

"Jadi, mungkin juga lama-lama inflasi terpengaruh (nilai tukar rupiah) dari imported inflation (inflasi harga barang impor). Meski, sejauh ini belum, tapi core inflation (inflasi inti) sudah naik sedikit," ujarnya yang dilansir CNNIndonesia, Jumat (31/8). 

Kendati begitu, Darmin belum bisa memperkirakan seberapa besar dampak pelemahan rupiah ke inflasi. Ia mengaku masih perlu mengamati lebih rinci barang impor apa saja yang menyumbang inflasi inti. 

Ia menyebut dampak tekanan rupiah ke inflasi sudah mulai terasa pada paruh kedua tahun ini dan akan terus berlanjut ke tahun depan. Meski, di saat yang bersamaan, ia mengatakan pemerintah tetap mengupayakan agar inflasi tahun depan tidak meleset dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar 3,5 persen. 

Untuk itu, langkah antisipasi pembengkakan inflasi dari depresiasi rupiah dipastikan akan segera dilakukan pemerintah. "Tapi selama masih impor, ya akan terpengaruh terus, walaupun kami ada upaya juga untuk kendalikan impor, tapi tetap saja perlu barang itu," tandasnya. 

Sampai sore ini, rupiah bertengger di kisaran Rp14.844 per dolar AS di perdagangan pasar spot. Sedangkan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.711 per dolar AS.

Berita Lainnya

Index