Dolar AS 'Mengamuk' Terhadap Sejumlah Mata Uang

Dolar AS 'Mengamuk' Terhadap Sejumlah Mata Uang
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Dolar Amerika Serikat (AS) mengamuk terhadap sejumlah mata uang dipicu oleh aksi borong pasar terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut akibat gejolak mata uang negara berkembang.

Aksi buru pasar terhadap dolar juga dipicu ketakutan pasar terhadap perlambatan ekonomi global akibat kebijakan perang dagang yang dikobarkan Presiden AS Donald Trump terhadap China.

Dikutip dari Reuters dan CNNIndonesia, Selasa (4/9), pukul 16.00 WIB, dolar AS menjungkalkan dolar Singapura 0,29 persen, won Korea sebesar 0,22 persen, peso Filipina sebesar 0,09 persen, baht Thailand 0,27 persen dan yen Jepang 0,32 persen.

Sementara itu, rupee India dan rupiah Indonesia masing-masing melemah 0,03 persen dan 0,81 persen. 

Pengamat Mata Uang Mizuho Securities Masafumi Yamamoto mengatakan masalah-masalah tersebut telah memicu kebingungan di pasar dunia. "Dolar sangat terbantu oleh itu, akibatnya pasar mengejar save haven atau aset aman untung mengamankan uang mereka," katanya seperti dikutip dari Reuters.

Analis senior Sony Financial Holding Kumiko Ishikawa mengatakan sentimen penguatan dolar akibat kekhawatiran pasar datang dari banyak faktor. Selain masalah perang dagang dan juga perlambatan ekonomi global, kekhawatiran juga disebabkan oleh ketidakjelasan kelanjutan pembahasan kerja sama perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA).

Mata uang sejumlah negara berkembang terjungkal beberapa hari belakangan ini. 

Untuk Selasa (4/9) ini, real Brasil melemah 2,56 persen, peso Argentina melemah 4,35  persen, lira Turki 0,53 persen, rand Afrika Selatan 0,96 persen, dan rupee India 0,11 persen.

Sejak awal tahun hingga saat ini, rupiah sudah melemah lebih dari 10 persen, real Brazil 26 persen, peso Argentina lebih dari 100 persen, rupee india sekitar 11 persen.

Berita Lainnya

Index