BI 'Rogoh Kocek' Rp11,9 Triliun Demi Selamatkan Rupiah

BI 'Rogoh Kocek' Rp11,9 Triliun Demi Selamatkan Rupiah
Bank Indonesia (BI) mengaku menggelontorkan Rp11,9 triliun untuk menyelamatkan rupiah dengan menyerap SBN sejak Kamis-Jumat pekan lalu.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Bank Indonesia (BI) mengaku telah menyerap Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing di pasar sekunder mencapai Rp11,9 triliun dalam sepekan terakhir. Hal ini dilakukan sebagai bentuk intervensi menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan intervensi itu dilakukan sejak Kamis-Jumat akhir pekan lalu sampai pertengahan pekan ini. Bahkan, akan terus berlanjut bila dibutuhkan. 

"Jumat kami beli SBN Rp4,1 triliun yang dijual asing. Kamis kami beli Rp3 triliun. Senin (awal pekan ini) kami beli Rp3 triliun. Kemarin Selasa kami beli Rp1,8 triliun," ujarnya yang dilansir CNNIndonesia, di Gedung DPR/MPR, Rabu (5/9). 

Secara total, BI setidaknya sudah menggelontorkan Rp87,88 triliun untuk menstabilkan rupiah dengan membeli SBN sepanjang tahun ini. 

Selain membeli SBN di pasar sekunder, Perry bilang bank sentral nasional juga terus melakukan intervensi di pasar uang untuk menjamin suplai dolar AS tetap terpenuhi. 

"Kami juga meningkatkan intensitas intervensi kami. Intensitasnya semakin tinggi dan jumlahnya sampai ke pasar," katanya. 

Tak hanya itu, BI juga terus membuka penukaran valuta asing (valas) melalui fasilitas FX Swap agar para pihak yang memiliki kelebihan dolar AS dapat menukarkannya lebih dulu ke rupiah ke bank sentral nasional. 

Lalu, BI juga membuka fasilitas swap hedging sebagai bentuk lindung nilai atas dolar AS yang dimiliki pengusaha. 

Sementara, nilai tukar rupiah terus berada di kisaran Rp14.900 per dolar AS. Pergerakan rupiah sempat menguat ketika BI mengumumkan intervensi. Namun, kemudian sedikit melemah kembali hingga akhirnya menguat pada sore ini.

Berita Lainnya

Index