BI Sebut Pelemahan Rupiah Belum Dongkrak Harga Barang

BI Sebut Pelemahan Rupiah Belum Dongkrak Harga Barang
Gubernur BI Perry Warjiyo

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Bank Indonesia (BI) menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini belum menimbulkan dampak pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan hal tersebut tercermin dari tingkat inflasi yang masih terjaga.

"Jadi belum, kami tidak melihat pelemahan nilai tukar rupiah belum berdampak pada harga. Terbukti harga tetap terkendali bahkan rendah," katanya yang dilansir CNNIndonesia, di Komplek Perkantoran BI, Jumat (21/9).

Sementara itu survei BI memperkirakan tingkat harga pekan kedua September mengalami deflasi 0,04 persen secara bulanan dan inflasi 3,03 persen secara tahunan. Deflasi terdorong oleh kecenderungan penurunan harga makanan, seperti; ayam, telur, daging.

Di sisi lain harga beras cenderung stabil. "Ini membuktikan kebijakan yang ditempuh, khususnya terkait penyediaan pasokan dan distribusi oleh pemerintah telah berjalan baik sehingga inflasi di Indonesia rendah dan stabil," katanya.

Melihat proyeksi tersebut, Perry optimistis target inflasi tahun ini yang dipatok sebesar 3,5 plus minus satu persen akan tercapai. Bahkan, inflasi akan cenderung di bawah 3,5 persen.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah belakangan ini mengalami tekanan hebat. Awal September lalu, nilai tukar rupiah sempat mendekati level 15 ribu per dolar AS. 

Pelemahan dipicu oleh krisis keuangan di sejumlah negara berkembang seperti; Turki dan Argentina. Selain itu, pelemahan juga terdorong oleh perang dagang yang berkecamuk antara AS dan China serta normalisasi kebijakan moneter bank sentral Negeri Paman Sam The Fed.

Beruntung, tekanan tersebut sudah mulai mereda. Pada perdagangan akhir pekan ini, rupiah dibuka di level Rp14.820 per dolar AS.

Berita Lainnya

Index