Jelang Pengumuman The Fed, Rupiah Merekah jadi Rp14.910

Jelang Pengumuman The Fed, Rupiah Merekah jadi Rp14.910

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.910 per dolar Amerika Serikat (AS) pada sore ini, Rabu (26/9). Posisi ini menguat 7 poin atau 0,05 persen dari kemarin, Selasa (25/9) di Rp14.917 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.938 per dolar AS atau melemah dari kemarin di Rp14.893 per dolar AS. 

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,06 persen, dolar Singapura 0,07 persen, rupee India minus 0,08 persen, peso Filipina 0,11 persen, dan won Korea Selatan 0,16 persen. 

Sedangkan renminbi China melemah 0,11 persen, baht Thailand minus 0,1 persen, ringgit Malaysia minus 0,08 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen. 

Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, rubel Rusia minus 0,04 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, dan euro Eropa minus 0,01 persen. Hanya dolar Kanada yang menguat 0,02 persen dan dolar Australia 0,12 persen. 

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan penguatan tipis rupiah di pasar spot hari ini terjadi karena pelaku pasar cenderung menahan diri dan menanti (wait and see) arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve. 

Sebab, Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed akan mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga acuan untuk ketiga kali pada tahun ini. 

Selain itu, Gubernur The Fed Jerome Powell juga akan memberi sinyal arah kebijakan bank sentral AS untuk tahun depan. Meski begitu, pasar telah berekspektasi The Fed akan lebih sedikit menahan kenaikan tingkat bunga acuannya pada tahun depan. 

"Tapi kalau misal nanti The Fed menyampaikan keraguan terkait pengetatan moneter, ini bisa menjadi sentimen negatif untuk dolar AS dan bisa menopang penguatan rupiah," ujarnya yang dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (26/9). 

Sebaliknya, bila arah kebijakan The Fed tetap agresif pada tahun depan, maka dapat dipastikan rupiah akan melemah pada Kamis besok (27/9). 

"Meski tipis kemungkinan sampai tembus Rp15 ribu. Soalnya seharusnya ada intervensi yang dilakukan BI dan pemerintah, sehingga bisa menahan pelemahan rupiah," katanya. 

Tak ketinggalan, rupiah juga berpotensi melemah tak terlalu dalam karena bank sentral nasional sudah diproyeksi pasar akan turut mengerek tingkat bunga acuannya besok.

Berita Lainnya

Index