Di Rapat PBB, Trump Tuduh China Hendak Campuri Pileg AS

Di Rapat PBB, Trump Tuduh China Hendak Campuri Pileg AS
Presiden AS Donald Trump

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh China berupaya mencampuri pemilihan Kongres AS yang dijadwalkan akan berlangsung 6 November mendatang.

Trump menyebut China berupaya menggagalkan jalan Partai Republik dalam pemilihan tersebut karena selama ini mendukung kebijakannya yang garang terkait perdagangan.

"China telah mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan November mendatang demi melawan pemerintahaan saya," kata Trump saat memimpin rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis (27/9).

Meski begitu, Trump tak menguatkan pernyataannya itu dengan bukti. 

Namun, di tempat terpisah, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut Wakil Presiden Mike Pence berencana berpidato pekan depan yang memuat rincian tuduhan AS terkait upaya intervensi China.

Dalam pernyataanya di rapat, Trump juga tak menyinggung dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan umum presiden 2016. 

Padahal, selama ini rumor campur tangan Kremlin dalam pemilu 2016 tengah menjadi objek penyelidikan AS.

Ini pertama kalinya Trump mengetuai rapat tersebut. Padahal tujuan rapat ini berfokus pada pembahasan non-proliferasi senjata penghancur massal. 

China membantah

Tudingan itu langsung dibantah China melalui menteri luar negerinya, Wang Yi, dalam rapat.

Wang menegaskan China "tidak dan tidak akan ikut campur urusan domestik negara mana pun. Kami menolak menerima tuduhan tak beralasan terhadap China," paparnya.

AS ditangan Trump melihat China sebagai kompetitor negaranya, terutama dalan hal ekonomi. Trump menuding China kerap mencuri kekayaan intelektual AS, membatasi akses pasar bagi produk Amerika, dan secara tidak adil memberikan subsidi pada perusahaan milik negara.

Kedua negara saat ini juga sedang terlibat perang dagang, di mana Washington dan Beijing saling menerapkan tarif tinggi terhadap produk impor masing-masing.

Terlepas dari tudingan dan setimen negatif Trump terhadap China, Presiden AS ke-45 itu menggambarkan Presiden Xi Jinping sebagai seorang teman.

"Mungkin dia (Xi) tidak lagi (seperti yang) dibayangkan. Saya akan jujur terhadap Anda," kata Trump seperti dikutip Reuters dan CNNIndonesia.

Berita Lainnya

Index