Akhir Tahun, Penyaluran KUR Diproyeksi Capai Rp121 Triliun

Akhir Tahun, Penyaluran KUR Diproyeksi Capai Rp121 Triliun
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kementerian Koperasi dan UKM memperkirakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir tahun ini mencapai Rp121 triliun atau 98 persen dari target Rp123,56 triliun. Meski tak mencapai target, penyaluran KUR tersebut lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar Rp96,7 triliun. 

Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati menyebut guna memaksimalkan penyaluran KUR dalam tiga bulan terakhir tahun 2018, pihaknya memberikan kesempatan pada perbankan untuk mengajukan tambahan penyaluran KUR.

"Bank mengajukan target awal, tapi jika tengah tahun mereka ada kesanggupan menyalurkan itu disilahkan dengan usulan resmi," kata Yuana yang dilansir CNNIndonesia, di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (28/9). 

Yuana memaparkan, realisasi penyaluran KUR hingga 31 Agustus mencapai Rp87,58 triliun atau setara 70,88 persen dari target. Total KUR tersebut disalurkan kepada 3.324.645 debitur melalui 41 lembaga keuangan penyalur, yang terdiri dari 35 bank, empat lembaga keuangan, dan dua koperasi. 

Secara rinci, penyaluran KUR didominasi KUR mikro sebesar Rp55,51 triliun atas 3.099.033 debitur. Disusul KUR Kecil sebesar Rp31,71 triliun atas 204.120 debitur dan KUR TKI sebesar Rp350,95 miliar atas 21.492 debitur. 

Ia pun mengaku penyaluran di sektor produktif masih tipis, meski pemerintah menargetkan setengah plafon penyaluran KUR untuk sektor tersebut.

"KUR sektor produktif masih kurang lebih 30 persen, ini kami tegur. Bank harus kejar akhir tahun target bisa sampai 50 persen," ujar dia. 

Jika dirinci per sektor, sektor perdagangan masih memegang porsi mayoritas mencapai 57,2 persen. Kemudian diikuti sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 21,6 persen, sektor industri pengolahan sebesar 6,7 persen, dan perikanan 1,5 persen.

Berita Lainnya

Index