JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Amukan Topan Trami telah usai. Jalur angin topan itu telah menyingkir dari Jepang pada Senin (1/10) pagi. Topan yang menghantam Jepang akhir pekan lalu ini juga menewaskan dua orang, seperti diungkap oleh pejabat setempat dan kepolisian.
Dilansir CNNIndonesia bahwa satu orang tertimbun tanah longsor di Tottori Jepang barat dan satu orang lainnya tenggelam akibat gelombang tinggi di Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Keduanya diperkirakan tewas, Minggu (30/9), ketika badai melanda bagian barat Jepang.
Selain itu, stasiun televisi nasional NHK juga melaporkan bahwa dua orang lainnya hilang dan 120 orang luka-luka.
Meski demikian, angin kencang dan hujan deras membuat kerusakan jalan dan jalur kereta. Selain itu topan ini juga telah menyebabkan kekacauan jadwal kereta pagi di Tokyo.
Penduduk lokal menyebut bahwa angin bertiup sangat kencang dan hujan deras membuat mereka hampir tak mungkin untuk keluar rumah.
Hingga Senin (1/30) pagi ratusan 400.000 rumah masih belum dialiri listrik, terutama di bagian timur Jepang.
Setelah mengamuk di pulau terluar Jepang, termasuk Okinawa, Trami memnyebabkan tanah longsor di bagian selatan Osaka pada Minggu (30/9) malam.
Kecepatan topan Trami bisa mencapai 216 kilometer per jam, namun angin ini melemah ketika mencapai daratan di pulau utama Jepang.
Bandara Kansai yang mengalami kerusakan berat pada awal September lalu akibat topan Jebi, kembali menutup landasannya sehari sebelum topan menyerang. Hal ini diambil sebagai langkah antisipasi. Padahal bandara ini baru saja dibuka kembali pada Senin lalu.
Topan Trami adalah bencana lainnya dari serangkaian peristiwa alam ekstrim yang terjadi di Jepang. Sebelumnya, topan, banjir, gempa bumi dan gelombang panas terus menerjang Jepang dalam beberapa bulan terakhir dan telah menghilangkan banyak nyawa dan kerusakan yang luas
Sebelumnya, hujan deras yang melanda Jepang awal tahun ini menyebabkan 200 orang tewas.