Dolar AS Tembus Rp15.249 Jelang Rilis Neraca Dagang

Dolar AS Tembus Rp15.249 Jelang Rilis Neraca Dagang
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Nilai tukar rupiah terus melemah hingga level Rp15.249 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/10) siang pukul 10.40 WIB. Angka ini merupakan level terendah rupiah dalam setahun.

Sepanjang 2018, nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi hingga 12,49 persen, yakni dari level awal tahun Rp13.263 per dolar AS. 

Berdasarkan perhitungan harian, nilai tukar rupiah tercatat melesu 51 poin atau 0,34 persen dibanding nilai tukar rupiah kemarin Rp15.197 per dolar AS. Mata Uang Garuda berada dalam rentang Rp15.225-Rp15.249.

Tak hanya rupiah, nilai tukar mata uang lain di Asia Pasifik juga mengalami kebuntuan, antara lain dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Taiwan melemah Rp0,17 persen, won Korea melemah 0,18 persen, dan peso Filipina melemah 0,14 persen.

Di sisi lain, mata uang sejumlah negara menguat yakni, yen Jepang 0,1 persen, rupee India menguat 0,75 persen, dan yuan China menguat 0,06 persen. 

Sebelumnya, Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi sejumlah sentimen, termasuk pengumuman data neraca perdagangan September 2018.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$1,02 miliar secara bulanan pada Agustus 2018. Begitu pula defisit US$4,09 miliar pada periode Januari-Agustus 2018. 

Dilansir CNNIndonesia bahwa Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit perdagangan pada Agustus 2018 terjadi karena nilai ekspor hanya sebesar US$15,82 miliar atau turun 2,9 persen dari bulan sebelumnya. Sedangkan impor lebih tinggi dari ekspor, yaitu senilai US$16,84 miliar. Meski, nilai impor ini turun 7,97 persen dibandingkan Juli 2018. 

Begitu pula secara kumulatif Januari-Agustus 2018, nilai ekspor naik dari US$108,79 miliar menjadi US$120,1 miliar. Sementara impor naik lebih tinggi mencapai 24,52 persen dari Januari-Agustus 2017 senilai US$99,73 miliar menjadi US$124,18 miliar di 2018. 

Berita Lainnya

Index