Pengungsi Banjir Bengkulu Mencapai 12 Ribu Orang

Pengungsi Banjir Bengkulu Mencapai 12 Ribu Orang
Banjir di Bengkulu. (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi banjir yang terjadi di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu pada Sabtu (27/4) lalu telah mencapai 12 ribu orang. Makanan hingga peralatan bayi menjadi kebutuhan paling mendesak bagi para pengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban terdampak banjir Bengkulu sebenarnya mencapai 13 ribu orang. Namun, seribu di antaranya tidak menginap di pos pengungsian. Sementara jumlah korban meninggal sebanyak 10 orang, delapan orang hilang, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan.

"Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingat belum semua lokasi bencana dapat dijangkau," kata Sutopo yang dilansir CNNIndonesia, Minggu (28/4).

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena potensi hujan berintensitas tinggi masih ada. Meski, banjir sudah mulai surut di beberapa titik di Bengkulu.

Lebih lanjut ia mengatakan beberapa kebutuhan mendesak bagi para pengungsi, yaitu makanan siap saji, peralatan bayi, selimut, air bersih, lampu darurat, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lingkungan, sanitasi, tenda pengungsian, perahu karet, hingga tenaga relawan.

Selain itu, para pengungsi juga membutuhkan obat-obatan dan pertolongan medis. Sebab dikhawatirkan akan muncul beberapa jenis penyakit di daerah terdampak banjir. Misalnya, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan lainnya.

Tak hanya menimbulkan korban, bencana banjir juga menimbulkan kerusakan 184 rumah, 40 titik infrastruktur jalan dan jembatan, sembilan sarana-prasarana perikanan kelautan, serta empat unit fasilitas pendidikan. Sutopo mengatakan berbagai alat berat dikerahkan untuk melakukan pembersihan akibat kerusakan yang ditimbulkan banjir.

Selain itu, berbagai rambu peringatan juga telah diberikan di titik-titik yang masih rawan. Lalu, beberapa akses jalan juga sudah bisa dilalui, meski tidak semuanya. Sebab, akses beberapa jalan memang belum bisa dibuka sama sekali.

"Koordinasi dan komunikasi ke Kabupaten/Kota juga cukup sulit dilakukan karena aliran listrik banyak yang terputus. Pendistribusian logistik terhambat karena akses jalan banyak yang terputus karena banjir dan longsor," terangnya.

Tak hanya itu, titik lokasi bencana banjir dan longsor yang cukup banyak dan jaraknya yang berjauhan sempat menyulitkan. Di sisi lain, ada keterbatasan anggaran operasional penanganan bencana.

Banjir Bengkulu terjadi pada Sabtu (27/4) pagi karena hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat(26/4). Banjir kemudian turut menyebabkan beberapa titik mengalami longsor.

Banjir dan longsor terjadi di sembilan kabupaten/kota, yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara. Lalu, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur. Posko Induk BPBD Bengkulu telah mendirikan pos pengungsian di 12 titik lokasi.

Berita Lainnya

Index