WASHINGTON POST, RIAUREVIEW.COM -Asisten pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bernama Madeleine Westerhout mengundurkan diri setelah ketahuan membocorkan informasi soal keluarga Trump dengan wartawan.
Seperti dilansir AFP dan detikcom, Jumat (30/8/2019), pengunduran diri tak terduga dari perempuan berusia 28 tahun ini, pertama kali dilaporkan oleh media terkemuka AS, The New York Times (NYT), yang mengutip sejumlah sumber. Media-media terkemuka AS lainnya, seperti CNN dan Politico, kemudian juga mengulas pengunduran diri Westerhout.
Laporan NYT menyatakan Westerhout mengundurkan diri setelah Trump mengetahui bahwa Westerhout bicara soal keluarganya dan soal urusan Gedung Putih kepada wartawan dalam sebuah sesi off-the-record saat kunjungan Trump ke New Jersey, beberapa waktu lalu.
Tidak disebut lebih lanjut soal informasi yang diungkapkan Westerhout.
Disebutkan CNN dalam laporannya bahwa Westerhout gagal memperjelas kepada wartawan bahwa apa yang disampaikan saat itu merupakan informasi off-the-record. Salah satu wartawan yang berbincang dengan Westerhout mengungkapkan isi percakapan itu kepada Gedung Putih.
Westerhout diketahui telah menjadi asisten pribadi Trump sejak awal masa kepresidenan pada Januari 2017 lalu. Kantor Westerhout diketahui ada di depan Ruang Oval Gedung Putih dan selama ini dia dijuluki sebagai 'penjaga gerbang' oleh media-media AS.
Diketahui bahwa pemerintahan Trump sangat sensitif soal staf yang membocorkan informasi kepada media. Trump sendiri kerap mencerca pejabat maupun wartawan yang melaporkan soal urusan internal Gedung Putih.
NYT dalam laporannya menyebut bahwa Westerhout kini berstatus 'pegawai terpisah' dan tidak akan diizinkan lagi masuk ke Gedung Putih.
Seorang mantan pejabat pemerintahan AS, seperti dikutip CNN, menyebut hubungan Trump dan Westerhout cukup 'dekat'. Namun mantan pejabat yang enggan disebut namanya ini, menegaskan bahwa urusan soal keluarga menjadi 'garis merah' bagi Trump.
Sosok Westerhout bukanlah staf level tinggi di Gedung Putih, namun pengunduran dirinya menambah panjang daftar para pejabat dan pegawai yang mundur semasa kepemimpinan Trump.
